Jumat, 26 September 2025 – 23:37 WIB
Jakarta, Viva – Indonesia tengah mengalami transformasi digital yang sangat pesat, khususnya di sektor keuangan dan pembayaran. Namun, di balik kemajuan ini, masih terdapat tantangan besar berupa fragmentasi infrastruktur pembayaran yang menyebabkan ketidakefisienan dan hambatan dalam transaksi lintas platform.
Baca juga:
Porsi Transaksi Digital Capai 99,1 Pers dari Total Transaksi, Nasabah Semakin Nyaman Gunakan Layanan Digital Banking BRI
Melihat tantangan tersebut, Natasha Ardiani, Pejabat Eksekutif Cief sekaligus Co-Founder Durianpay, memberikan solusi inovatif yang menghubungkan berbagai metode pembayaran dan platform, menyatukan ekosistem yang selama ini terpecah.
Durianpay berambisi menjadi infrastruktur pembayaran terpadu di Asia Tenggara yang mampu menghubungkan berbagai metode transaksi, menjadikannya lebih mulus, efisien, dan inklusif.
Baca juga:
AI Masuk Pasar Indonesia, Industri Fintech dan Asuransi Siap Manfaatkan Teknologi Baru
“Saya ingin terus membuat pembayaran lebih mudah, tanpa batas, dan inklusif,” jelas Natasha, dikutip dari keterangannya, Jumat, 26 September 2025.
Sejak berdiri pada 2020, Durianpay telah memproses lebih dari 60 juta transaksi per bulan dan melayani lebih dari 100 klien dari sektor enterprise, layanan finansial, hingga platform kripto. Di tahun 2023. Durianpay mencapai pertumbuhan 5 kali lipat secara tahunan sejak 2022 serta kenaikan 3 kali lipat dalam Nilai pemrosesan total (TPV).
Baca juga:
IHSG Anjlok pada Sesi I Tapi 3 Saham Ini Bergerak Naik
Perusahaan ini juga telah menggalang total pendanaan US$8,1 juta untuk memperkuat ekspansi di Indonesia dan Asia Tenggara. Hingga saat ini, Durianpay tengah mengembangkan alat yang lebih fokus pada kebutuhan bisnis, memperluas jaringan pembayaran dan destinasi.
Atas komitmennya melalui startup fintech yang ia pimpin, Endeavor Indonesia mengumumkan bahwa Natasha Ardiani telah resmi menjadi Endeavor Entrepreneur ke-110, sebuah pencapaian yang diraih pada International Selection Panel (ISP) ke-104 yang digelar di Cambridge, 2025.
Pencapaian ini menegaskan peran Natasha sebagai salah satu perempuan Pendiri Fintech yang sukses membawa solusi lokal ke panggung global. “Menjadi Endeavor Entrepreneur nyatanya membuat saya percaya bahwa solusi dari Indonesia bisa relevan bagi dunia,” tambahnya.
Kini, Durianpay bukan sekadar fintech biasa, melainkan tulang punggung infrastruktur yang menggerakkan ekonomi digital web2 dan web3 di Asia Tenggara. Keberhasilan Natasha Ardiani dan Durianpay menjadi bukti nyata bahwa para pendiri startup Indonesia mampu membangun solusi dengan ambisi global dan dampak nyata.
Sementara itu, Monika Rudijono, Direktur Pelaksana Endeavor Indonesia mengatakan, keberhasilan Natasha adalah bukti nyata bagaimana founder perempuan dari Indonesia dapat menciptakan solusi dengan daya saing global.
“Pengakuan ini bukan hanya sebuah penghargaan, tetapi juga pengukuhan bahwa visi dan misi Natasha dalam mengatasi fragmentasi pembayaran di kawasan ini memiliki potensi besar untuk menciptakan dampak yang lebih luas,” tegasnya.
Halaman Selanjutnya
Pencapaian ini menegaskan peran Natasha sebagai salah satu perempuan founder fintech yang sukses membawa solusi lokal ke panggung global. “Menjadi Endeavor Entrepreneur nyatanya membuat saya percaya bahwa solusi dari Indonesia bisa relevan bagi dunia,” tambahnya.