Para pejabat Israel mengumumkan penghentian semua bantuan kemanusiaan pada Minggu sore (Senin pukul 03.00 AEST).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meningkatkan ancamannya untuk menggunakan kekuatan militer melawan Hamas, dan kantornya menyalahkan kelompok tersebut karena melanggar gencatan senjata.
Seorang pria menembak ke udara saat pemakaman warga Palestina yang tewas akibat tembakan Israel, di Deir al-Balah, Gaza pada hari Minggu.Kredit: AP
“Hamas terus menunjukkan bahwa tindakan mereka yang biadab dan tidak bertanggung jawab adalah ancaman terbesar bagi rakyat Israel dan Palestina,” kata kantor perdana menteri pada hari Minggu (Senin pukul 01.35 AEST).
“Kami akan merespons dengan tegas terhadap pemerintahan brutal mereka dan menggagalkan melemahnya cengkeraman mereka di Gaza.”
Netanyahu bersikeras agar Hamas meletakkan senjatanya berdasarkan ketentuan rencana perdamaian, yang menetapkan tujuan jangka panjang bagi otoritas transisi untuk mengelola Gaza dan juga menetapkan bahwa para pemimpin Hamas akan mendapatkan jalur yang aman untuk berangkat ke negara ketiga.
Hamas belum setuju untuk melakukan demiliterisasi dan malah mengeksekusi lawannya di wilayah tersebut selama seminggu terakhir, dan menegaskan kendalinya dengan kekerasan. Hamas ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Australia dan negara lain.
Israel mengatakan akan menangguhkan pengiriman semua bantuan kemanusiaan ke Gaza sampai pemberitahuan lebih lanjut.Kredit: AP
Salah satu pemimpin Israel yang paling agresif dalam perang di Gaza, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, menyerukan agar pertempuran dilanjutkan dengan “kekuatan penuh” di wilayah tersebut, yang berpotensi memperluas pelanggaran gencatan senjata.
Pemerintah Australia menjatuhkan sanksi terhadap Ben-Gvir pada bulan Juni dengan alasan bahwa ia menghasut dukungan terhadap kekerasan sistemik terhadap warga Palestina.
Sayap bersenjata Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, bahwa mereka tetap berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata di seluruh Gaza. Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya bentrokan di Rafah dan tidak melakukan kontak dengan kelompok-kelompok di sana sejak bulan Maret.
BBC, mengutip sumber lokal, melaporkan bahwa serangan udara Israel di kota al-Zawaida di Gaza tengah telah menewaskan enam anggota Brigade Hamas al-Qassam, termasuk Yahya al-Mabhouh, komandan unit elit.
Dengan Reuters