Iran memperingatkan Israel pada hari Jumat pagi, mematikan situs militer dan nuklirnya menjadi “deklarasi perang.”
Teheran menyampaikan pengumuman publik terhadap negara Yahudi setelah militer Iran menembakkan 100 drone ke Israel sebagai barrage pembukaan dari pembalasan yang diharapkan yang bersumpah akan “keras dan tegas,” Telegraf harian Laporan
Seperti yang dilaporkan Breitbart Information, Kantor Berita Republik Islam (IRNA) Iran dikonfirmasi pada dini hari Jumat pagi waktu setempat bahwa serangan udara Israel yang menargetkan infrastruktur nuklir dan rudal Iran di negara itu juga menghilangkan mayor Jenderal Hossein Salami, komandan lain dari Corps Revolusi Islam (Irgc), dengan komandan.
Iran tidak mengakui hak Israel untuk hidup dan mencari pemberantasannya.
Salami secara teratur muncul di media pemerintah Iran yang mengutuk Amerika sebagai negara “kecil dan lemah” tanpa sekutu politik yang benar dan meramalkan runtuhnya negara -negara baik Israel dan Amerika.
Secara complete Israel mengklaim telah mencapai 100 target menggunakan 200 pesawat perang, menyerang salah satu fasilitas nuklir Iran, memusnahkan puluhan sistem pertahanan udara dan membunuh petinggi militernya di samping umum Salami.
Dalam sepucuk surat kepada PBB, Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri Iran, menggambarkan serangan berskala besar sebagai “deklarasi perang” dan “meminta dewan keamanan untuk segera mengatasi masalah ini.”
Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, juga melemparkan kediktatoran Islam sebagai korban yang tidak bersalah, berjanji Israel telah “menyegel sendiri nasib yang pahit dan menyakitkan.”
Khamenei memiliki sebelumnya menyebut Israel sebagai “tumor kanker” yang “pasti akan dicabut dan dihancurkan.”
Orang -orang memegang foto -foto Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid, komandan elderly Korps Penjaga Revolusi Islam Iran (IRGC), ketika mereka berkumpul untuk protes terhadap gelombang pemogokan Israel di Iran di Teheran tengah pada 13 Juni 2025 (Atta Kenare/AFP melalui gambar getty)
Sebelumnya Jumat, Yordania dan Irak, yang keduanya terletak di antara Israel dan Iran, mengumumkan bahwa mereka telah menutup wilayah udara mereka dan mendasari semua penerbangan setelah serangan Israel.
Militer Jordan mengatakan pihaknya mencegat drone dan rudal yang telah melanggar wilayah udara kerajaan, setelah Iran lebih lanjut bersumpah akan ada “tidak ada batasan” dalam tanggapannya terhadap serangan Israel, AFP Laporan