Sabtu, 21 Juni 2025 – 12: 20 WIB

Jakarta, Viva — Dunia otomotif ternyata bukan hanya soal mobil dan inovasi teknologi. Besarnya perusahaan-perusahaan otomotif global juga berimbas pada kompensasi para eksekutifnya.

Baca juga:

Gak Nyangka ada Beberapa Mobil Baru yang Cuma Terjual 1 System di Tahun Ini

Baru-baru ini, information gaji tahunan para bos pabrikan mobil dunia mencuri perhatian, dan ternyata merek asal Jepang, Toyota, menempati peringkat tertinggi.

Meski sudah dua tahun lebih sejak Akio Toyoda melepas jabatan chief executive officer Toyota, ia tetap berpengaruh sebagai chairman dan baru saja mencetak rekor sebagai eksekutif Toyota bergaji tertinggi sepanjang sejarah.

Baca juga:

Gaji ke- 13 Sudah Cair Rp 32, 8 Triliun, ASN Pusat 100 Persen Daerah Baru 48 persen

Berdasarkan laporan keuangan tahun fiskal terakhir (berakhir 31 Maret), dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops Sabtu 21 Juni 2025, Toyoda membawa pulang 1, 95 miliar yen (setara sekitar Rp 221, 4 miliar), naik 20 % dari periode sebelumnya.

CEO Toyota, Akio Toyoda. Foto: orang dalam.

Chief Executive Officer Toyota, Akio Toyoda. Foto: orang dalam.

Baca juga:

Krisis Mobil Murah, Produsen Eropa Minta Aturan Baru Seperti Jepang

Peningkatan ini terjadi di tengah perubahan skema kompensasi Toyota agar lebih sesuai standar global. Kenaikan gaji Toyoda terjadi saat keuntungan operasional Toyota turun 10 % menjadi 4, 8 triliun yen (sekitar Rp 787, 2 triliun), sementara biaya meningkat dan produksi menurun.

Sebagai pembanding, Presiden dan CEO Toyota saat ini, Koji Sato, hanya mendapatkan 826 juta yen (sekitar Rp 93, 5 miliar). Selain itu, setidaknya tujuh eksekutif elderly Toyota lainnya menerima lebih dari 100 juta yen (Rp 11, 3 miliar) per orang.

Namun, gaji Toyoda bukanlah yang terbesar di dunia otomotif. CEO General Motors, Mary Barra, mengantongi kompensasi total hingga sekitar Rp 483, 8 miliar per tahun lalu, diikuti bos Ford, Jim Farley, yang menerima sekitar Rp 408, 4 miliar.

Mantan CEO Stellantis, Carlos Tavares, juga membawa pulang sekitar Rp 391, 9 miliar pada 2024 sebelum ia mengundurkan diri. Bahkan penggantinya, Antonio Filosa, bisa meraih hingga Rp 167, 3 miliar bila kinerjanya memenuhi harapan pemegang saham.

Sementara itu, chief executive officer perusahaan otomotif Eropa dan Asia cenderung berpenghasilan lebih “sederhana.” Oliver Blume, chief executive officer Volkswagen, meraih kompensasi sekitar EUR 10, 35 juta (Rp 189, 7 miliar), lalu Euisun Chung, chairman Hyundai, membawa pulang 11, 5 miliar won (Rp 144, 6 miliar).

Luca de Meo dari Renault Group dikabarkan berpenghasilan EUR 5, 5 juta (Rp 100, 8 miliar), sebelum ia meninggalkan perusahaan bulan depan.

Halaman Selanjutnya

Namun, gaji Toyoda bukanlah yang terbesar di dunia otomotif. CEO General Motors, Mary Barra, mengantongi kompensasi complete hingga sekitar Rp 483, 8 miliar per tahun lalu, diikuti bos Ford, Jim Farley, yang menerima sekitar Rp 408, 4 miliar.

Halaman Selanjutnya

Tautan sumber