Minggu, 8 Juni 2025 – 09: 20 WIB
Washington, Viva – Di tengah perang dagang worldwide yang kembali memanas, ketergantungan industri otomotif Amerika Serikat terhadap China kembali terkuak.
Baca juga:
Pertengkaran Sengit, Elon Musk ke Trump: Tidak Tahu Terima Kasih
Setelah China memberlakukan pembatasan ekspor unsur tanah jarang (uncommon planet aspects) pada April lalu, produksi otomotif dunia terguncang, termasuk di AS.
Unsur tanah jarang sangat krusial untuk komponen kendaraan, mulai dari magnet electric motor listrik hingga sistem elektronik. Dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops Minggu 8 Juni 2025, Ford terpaksa menghentikan produksi Traveler pada Mei akibat kekurangan pasokan.
Baca juga:
Donald Trump: Saya Tidak Memikirkan Elon Musk
Sementara itu, General Motors dan Stellantis juga dilaporkan mengalami keterlambatan produksi karena terganggunya rantai pasokan.
Menyadari ancaman besar terhadap industri strategis AS, Presiden Donald Trump melakukan komunikasi langsung dengan Presiden China, Xi Jinping.
Baca juga:
RUU Sanksi Rusia Terlalu Kuat, Donald Trump: Saya yang Tentukan
Dalam pernyataannya, Trump mengakui bahwa mereka tengah “meluruskan beberapa poin terkait rare earth, magnet, dan hal-hal lainnya.”
China, yang menjadi produsen lebih dari 70 % uncommon earth dunia, diduga memanfaatkan situasi ini sebagai alat tekan agar tarif dagang AS terhadap barang-barang China dicabut atau dilonggarkan.
Laporan menyebut, beberapa pemasok komponen untuk Ford, GM, dan Stellantis sudah menerima lisensi ekspor sementara dari China, berlaku enam bulan ke depan.
Meski memberikan sedikit napas bagi industri otomotif Amerika, banyak pihak khawatir ini hanya solusi jangka pendek. Sementara Eropa juga mulai terkena dampaknya– Suzuki menutup lini produksi Swift, BMW dan Mercedes mulai mengantisipasi– AS dinilai sangat rentan karena minim diversifikasi sumber pasokan.
Ribut dengan Elon Musk, Trump Buang Mobil Listrik Mewahnya
Perseteruan Donald Trump dengan Elon Musk memanas.
Viva.co.id
8 Juni 2025