Jumat, 1 Agustus 2025 – 16:41 WIB

Jakarta, Viva — PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (IOH/ISAT) mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal II 2025.

Baca juga:

Bukti Internet Bukan Hak Istimewa, Tri Kirim 1.000 Router ke Sekolah Terpencil

Di tengah situasi pasar yang menantang, perusahaan berhasil mempertahankan kinerja secara tangguh seraya melanjutkan perluasan infrastruktur jaringan, mempercepat inovasi yang inklusif di seluruh Indonesia, dan melanjutkan perjalanan transformasi perusahaan menjadi AI-Techco.

Pada kuartal kedua tahun ini, Indosat mencatat pendapatan sebesar Rp13,5 triliun, turun tipis sebesar 0,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Baca juga:

Mau Dapat Akses GPU Merdeka Rp244 Juta? Semesta AI bisa Jadi Jalanmu

Hal ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku pelanggan di pasar serta dinamika industri yang terus berkembang.

Meski demikian, Indosat tetap mempertahankan profitabilitas yang konsisten dengan mencatatkan Laba Periode yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp1,024 triliun, sementara EBITDA tercatat Rp6,4 triliun dengan margin EBITDA yang sehat sebesar 47,6 persen, didukung oleh pengelolaan biaya yang efisien dan disiplin operasional.

Baca juga:

Strategi Indosat bikin Karyawan Betah dan Produktif

Direktur Utama dan Kepala Eksekutif Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengaku terus menjaga komitmennya untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan dukungan dan dedikasi yang konsisten dari seluruh pihak yang terlibat.

“Kami melanjutkan komitmen untuk berfokus pada keberlanjutan profitabilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan terus berada pada transformasi menuju Siapa techco,” ungkapnya.

Di tengah tantangan, Indosat mampu mengelola biaya secara disiplin dan efisien di seluruh lini operasional. Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) tercatat di angka Rp38,9 ribu, mencerminkan nilai layanan yang semakin relevan bagi pelanggan.

Jumlah pelanggan tercatat mencapai 95,4 juta, sejalan dengan tren konsolidasi SIM secara keseluruhan.

Sementara itu, trafik data terus menunjukkan pertumbuhan positif, naik 10,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, didorong oleh investasi berkelanjutan dalam pengembangan infrastruktur digital.

Untuk memenuhi permintaan data yang terus berkembang, Indosat telah memperluas jaringan 4G dengan total lebih dari 203 ribu BTS beroperasi, bertambah lebih dari 15 ribu BTS selama paruh pertama tahun ini, mencerminkan momentum operasional yang solid sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap arah pertumbuhan digital Indonesia yang terus berkembang.

Belanja modal (capex) tercatat sebesar Rp7,5 triliun, dengan hampir sekitar 79 persen dialokasikan untuk mendukung inisiatif yang meningkatkan pengalaman pelanggan.

Perusahaan tetap menjaga fleksibilitas keuangan untuk mendukung investasi jangka panjang, mengakhiri periode ini dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 0,49 kali, yang menunjukkan kestabilan finansial.

“Perjalanan ini belum selesai. Kami optimis telah berada di jalur yang tepat dengan berfokus pada inovasi dan kolaborasi, serta komitmen untuk memberikan dampak yang nyata dan signifikan, tidak hanya bagi kemajuan bisnis, tetapi juga untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” jelas Vikram Sinha.

Halaman Selanjutnya

Di tengah tantangan, Indosat mampu mengelola biaya secara disiplin dan efisien di seluruh lini operasional. Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) tercatat di angka Rp38,9 ribu, mencerminkan nilai layanan yang semakin relevan bagi pelanggan.

Tautan sumber