Rabu, 4 Juni 2025 – 19: 00 WIB
Jakarta, Viva – Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia telah mengumumkan rencana untuk melakukan inovatif proyek ekosistem kendaraan listrik (EV) senilai United States $ 7 miliar, atau sekitar IDR 114 triliun.
Baca juga:
Bahlil Bakal Groundbreaking Proyek Ekosistem EV Senilai Rp 114 Triliun di Maluku Utara
Dia menyatakan bahwa inovatif proyek besar ini di East Halmahera, Maluku Utara, dijadwalkan sekitar minggu ketiga Juni 2025
“Pada bulan Juni, kami akan memulai peletakan batu pertama untuk investasi sekitar United States $ 6 – 7 miliar, untuk ekosistem baterai EV yang terintegrasi penuh di dunia – dari hulu hingga hilir,” kata Miniater, Rabu (4 Juni).
Baca juga:
Bahlil soal Keluhan Tak Ada Lapangan Kerja: Jangan Kufur Nikmat!
(Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025
- VIVA.co.id/ Mohammad Yudha Prasetya
Menteri Lahadalia mengklaim bahwa proyek ekosistem baterai EV – dari pemrosesan bahan baku hingga produksi sel baterai – adalah yang pertama dari jenisnya secara worldwide.
Baca juga:
Imbas Longsor Cirebon, Bahlil Pertimbangkan Cabut Wewenang Izin Tambang dari Pemprov
Dia bahkan mengungkapkan bahwa beberapa negara Uni Eropa telah melobi pemerintah Indonesia, berharap bahwa pabrik sel baterai EV akan dibangun di dekat pabrik EV mereka.
“Saya berkata, silakan dan bangun pabrik sel baterai Anda, tetapi prekursor dan produksi katoda tetap di Indonesia. Kami akan mengirimkannya kepada Anda. Dengan begitu, itu adalah win-win,” tambah menteri.
Sedangkan untuk tanggal yang tepat, Menteri Lahadalia menargetkan minggu ketiga Juni 2025 untuk peletakan batu pertama proyek, yang mencakup peleburan pelindung asam bertekanan tinggi (HPAL) dan pabrik sel baterai.
Namun, ia belum memberikan rincian khusus tentang proyek Halmahera Timur, termasuk konsorsium yang terlibat atau nama resmi inisiatif tersebut.
“Ekosistem terintegrasi yang terletak di satu tempat ini – dimulai pada bulan Juni, kemungkinan minggu ketiga Juni – termasuk sel pelebur, HPAL, prekursor, katoda, dan sel baterai, semuanya di Maluku Utara, Kabupaten Halmahera Timur,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Sedangkan untuk tanggal yang tepat, Menteri Lahadalia menargetkan minggu ketiga Juni 2025 untuk peletakan batu pertama proyek, yang mencakup peleburan pelindung asam bertekanan tinggi (HPAL) dan pabrik sel baterai.