Senin, 20 Oktober 2025 – 17:09 WIB
Jakarta – Indonesia dinilai menjadi salah satu pasar strategis bagi pengembangan teknologi anti-penipuan di ekosistem Web3. Hal ini seiring dengan meningkatnya aktivitas digital dan komunitas kripto di tanah air, serta kebutuhan akan transparansi dalam dunia pemasaran digital.
Baca Juga:
Kabar Baik untuk Pemilik Mobil, Google Pulihkan Fitur Penting di Android Auto!
Pendiri dan CEO Web3Quest.app, Timur Tursunov, baru-baru ini meraih penghargaan “Marketing Expert of the Year 2025” dari GA³IN Ventures, lembaga investasi yang berafiliasi dengan Duke University.
GA³IN Ventures dikenal menyoroti inovator global di bidang teknologi, kecerdasan buatan (AI), dan blockchain. Penghargaan ini hanya diberikan kepada satu penerima setiap tahun, menjadikannya salah satu bentuk pengakuan yang cukup selektif di dunia Web3.
Baca Juga:
Fenomena Hijrah Digital: Bagaimana Media Sosial Ubah Cara Anak Muda Mendalami Agama
Proses penjurian dilakukan secara ketat oleh sejumlah pakar industri dan investor dari perusahaan modal ventura seperti Vox Ventures, Berkeley SkyDeck, Orange DAO, dan AI21 Labs.
Penilaian kandidat didasarkan pada orisinalitas ide, dampak industri, serta kemampuan membangun standar baru di sektor pemasaran digital terdesentralisasi. Dari puluhan nominasi global, Tursunov terpilih karena menciptakan sistem verifikasi pengguna real-time yang kini dijadikan acuan baru dalam dunia Web3 marketing.
Baca Juga:
Fenomena Zikir Digital: Aplikasi Religi yang Makin Digemari Umat Muslim di Indonesia
Teknologi tersebut diklaim dapat memverifikasi setiap tindakan pengguna yang dilaporkan dalam kampanye digital secara instan, memastikan bahwa interaksi dilakukan oleh manusia, bukan bot. Sistem ini menghubungkan berbagai platform iklan seperti Telegram mini-apps dengan akun media sosial milik pengiklan.
Melalui API terbuka dan proses otomatis lintas platform, sistem ini membantu meminimalkan penipuan, menekan biaya operasional, dan meningkatkan transparansi hasil kampanye.
Kebutuhan terhadap sistem seperti ini dinilai relevan dengan kondisi pasar digital Indonesia. Negara ini termasuk dalam sepuluh besar pengguna Telegram terbanyak di dunia, serta menjadi salah satu pusat komunitas kripto dan Web3 paling aktif di Asia.
Dengan lebih dari 212 juta pengguna internet dan penetrasi digital mencapai 74,6 persen, Indonesia memiliki potensi besar sekaligus risiko tinggi terhadap aktivitas digital palsu. Laporan Business of Apps mencatat, satu dari tiga belas instalasi aplikasi iklan global merupakan penipuan.
Dalam konteks tersebut, sistem verifikasi real-time yang dikembangkan Tursunov dinilai dapat membantu pengiklan, startup, dan proyek Web3 di Indonesia memastikan kampanye digital menjangkau pengguna nyata serta memberikan hasil yang terukur.