Jakarta, Viva — Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan mengatakan, penyelenggaraan event Indo Protection 2025 Expo & Online forum yang digelar pada tanggal 11 – 14 Juni 2025 diharapkan dapat membangkitkan industri pertahanan (Inhan) dalam negeri.

Wamenhan menambahkan, pameran industri pertahanan berskala internasional ini menjadi wadah atau online forum bagi para perusahaan/industri pertahanan dalam negeri dengan industri pertahanan yang berasal dari negara-negara sahabat lainnya.

“Terutama untuk industri pertahanan kita ya. Untuk kita carikan market lah ya. Kita temukan di sini beberapa stakeholders dari negara-negara tetangga. Kemudian dari industri-industri yang ada. Untuk berkumpul bersama di sini, daripada promosinya satu-satu ya, kumpul di sini semuanya ketemu, yang jual sama yang beli ketemu ya. Mereka saling berkoordinasi ya, harapannya bisa laku lah kira-kira produknya seperti itu,” kata Wamenhan RI Marsdya TNI Donny Ermawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Juni 2025

Selain itu, lanjut Wamenhan, industri pertahanan dalam negeri dapat menjalin kerja sama atau membangun nota kesepahaman untuk pengembangan produk alutsista dengan industri pertahanan luar negeri yang ikut serta dalam pameran Indo Support 2025

“Selain kerja sama jual beli, kita juga bisa sign up with advancement untuk memberikan transfer of innovation. Itu juga bisa juga peluang-peluang itu. Sehingga itulah manfaat yang kira-kira bisa didapat dari industri-industri. Industri pertahanan yang ada di Indonesia dari occasion yang kita laksanakan ini,” ujarnya.

Baca juga:

Situasi Memanas, AS Perbolehkan Keluarga Militer Tinggalkan Timur Tengah

VIVA Militer: Pameran Indo Defence 2025 Expo & Forum

VIVA Militer: Pameran Indo Support 2025 Expo & Discussion forum

Sementara itu, Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Interaction (CIDE) Anton Aliabbas menilai pelaksanaan Indo Protection 2025 penting untuk terus dilakukan oleh Kementerian Pertahanan.

Alasan pertama menurut Anton yaitu Indo Defence merupakan ajang di mana bertemunya antara potensial customer dengan produsen. Terlebih walaupun belum menjadi pemain utama, tapi Indonesia juga adalah salah satu produsen untuk alutsista.

Seperti diketahui sejumlah Alutsista buatan Indonesia telah banyak digunakan di mancanegara. Sebut saja produk Pindad, antara existed Gun G 2 Elite atau Fight yang menggunakan peluru kaliber 9 mm dengan kapasitas 15 peluru dan jarak tembak efektif sampai 25 meter. Sejak diluncurkan pada 2016 lalu, Pindad mengklaim sejumlah negara, antara existed Jordania dan beberapa negara di kawasan Asean telah memesan.

Ada pula senjata sniper SPR 4 yang memiliki jarak tembak efektif mencapai 1 500 meter, serta senapan mesin SMS 2 – V 2, SM 2 -V 1, SM 3, dan SM 5 Tak ketinggalan, Senapan Serbu (22 – 2 V 4 yang dipakai TNI memenangkan lomba Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) juga menjadi produk Pindad yang telah mendunia.

Untuk kendaraan taktis, Indonesia juga boleh berbangga hati karena mobil amphibi Anoa 6 x 6 yang memiliki mesin disel 6 silinder telah digunakan pasukan perdamaian PBB. Tak hanya Anoa, PT Pindad juga memproduksi Komodo 4 x 4 dan panser yang diberi nama Badak Canon.

“Maka keberadaan pameran seperti ini menjadi penting, yang kedua, tentu saja ada ruang yang bisa dilakukan untuk kemudian kita membuka dan membangun kerjasama. Baik itu dari sisi B 2 B (organization to company), perusahaan-perusahaan, maupun juga yang lain,” kata Anton Aliabbas.

“Ketiga, tentu kita juga punya ruang untuk mempelajari dan melihat apa saja perkembangan yang sudah terjadi di luar sana, termasuk juga isu atau topik-topik apa saja yang kini menjadi worry. Jadi di ajang Indo Protection ini itu fungsi-fungsi tadi itu banyak yang bisa dieksplorasi,” lanjutnya.

Anton berharap melalui Indo Defence, industri hankam produksi perusahaan Indonesia itu bisa menjadi bagian dari rantai pasok dunia. Ia menekankan pemerintah beserta stakeholder terkait dapat memanfaatkan Indo Defence secara semaksimal untuk membangun relasi dan koneksi.

“Sekaligus juga tentu saja membuka ruang, membuka akses sehingga niatan untuk perusahaan Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok penyedia alutsisa di international itu bisa terwujud,” tandasnya.

Indo Defence 2025 Expo & Forum yang mengusung tema “Support Collaborations for Worldwide Peace & Stability” dibuka langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin memastikan event ini menjadi ajang strategis guna mempererat kerja sama bilateral maupun multilateral di sektor.

Setidaknya 9 Menteri Pertahanan, 7 Wakil Menteri Pertahanan, serta sepuluh panglima angkatan bersenjata dari berbagai negara telah dijadwalkan hadir Indo Support 2025 Expo & Online forum.

Tercatat 1 180 perusahaan dari 42 negara berpartisipasi memamerkan alutsista andalannya, termasuk dari Amerika Serikat dan Turki.

Baca juga:

Cerita Prabowo Bikin Pusing Sri Mulyani Mau Naikkan Gaji Hakim, Anggaran TNI-Polri Mau Dikurangi

VIVA Militer: Karo Infohan Setjen Kemhan RI Brigjen TNI Frega Wenas

Turki Klaim Akan Kirim 48 Unit Jet Tempur Generasi Kelima KAAN ke Indonesia, Kemhan RI Angkat Bicara

MoU atau Nota kesepahaman yang sudah disepakati antara Pemerintah Indonesia dengan Turki bukan kontrak jual beli pesawat

img_title

Viva.co.id

12 Juni 2025

Tautan sumber