Bacaan cepat

Ringkasan adalah AI yang dihasilkan, ruang berita ditinjau.

Ilmuwan Inggris Mahesh Anand menerima sampel tanah bulan langka dari Cina.

Sampel berasal dari sisi jauh bulan, yang sebelumnya belum dijelajahi oleh negara -negara.

Anand bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang pembentukan bulan dan bumi awal.

Seorang ilmuwan asal India yang berbasis di Inggris telah menerima sebagian sampel tanah bulan pertama di dunia yang dikumpulkan dari sisi jauh bulan, milik misi Chang’e- 6 China, menurut BBC. Prestasi bersejarah ini menandai pertama kalinya negara mana pun mengambil materi dari sisi jauh bulan, sebuah wilayah yang sebelumnya belum dijelajahi karena tantangan komunikasi.

Menurut BBC Profesor Mahesh Anand adalah satu -satunya ilmuwan di Inggris yang telah dipinjamkan bahan yang sangat langka ini, yang ia gambarkan sebagai “lebih berharga daripada debu emas”.

“Tidak ada seorang pun di dunia yang memiliki akses ke sampel China, jadi ini adalah kehormatan besar dan hak istimewa yang besar,” katanya.

Setelah menggiling dan zaping debu dengan laser, tim Profesor Anand berharap untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang bagaimana bulan terbentuk dan tentang tahun -tahun awal earth Bumi.

Di dalam butir debu bisa menjadi bukti untuk mendukung teori para ilmuwan bahwa bulan dibuat dari puing-puing yang dibuang ketika Bumi menabrak earth berukuran Mars 4, 5 miliar tahun yang lalu.

China mengumpulkan batu -batu di misi ruang Chang’e 5 -nya pada tahun 2020 ketika mendarat di daerah gunung berapi bernama Mons Rucker.

Lengan robot yang dibor ke tanah untuk mengumpulkan 2 kg product, yang dibawa kembali ke bumi dalam kapsul yang mendarat di Mongolia bagian dalam, sesuai Laporan BBC.

Misi Chang’e- 6 berhasil mengembalikan sekitar 1, 9 kilo bahan bulan pada Juni 2024 Sampel-sampel ini didistribusikan kepada peneliti internasional untuk analisis. Khususnya, tanah bulan menunjukkan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan sampel sebelumnya, termasuk struktur yang lebih berpori dan komposisi mineral yang berbeda, seperti plagioklas yang lebih tinggi dan kandungan olivin yang lebih rendah.

Kolaborasi ini menggarisbawahi komitmen Tiongkok terhadap kerja sama ilmiah internasional dalam eksplorasi ruang angkasa. Keterlibatan seorang ilmuwan asal India di Inggris menyoroti sifat worldwide penelitian bulan dan pengejaran bersama untuk memahami tetangga selestial kita.

Tautan sumber