Minggu, 28 Desember 2025 – 09:05 WIB
Jakarta – Perak mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all high time/ATH) sekaligus untuk pertama kali melampaui harga US$77. Lonjakan pesar harga perak menyusul kenaikan harga emas yang baru-baru ini menembus level psikologis US$4.500 per ons.
Baca Juga:
Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Tembus Rp2,6 Juta per Gram!
Harga perak spot melesat 7 persen ke level US$77,12 atau sekitar Rp 1,29 juta (estimasi kurs Rp 16.670 per dolar AS) per ons pada Jumat, 26 Desember 2025. Selama tahun 2025, perak telah membukukan kenaikan sebesar 167 persen secara tahun hingga saat ini (ytd).
Kinclongnya harga emas dan perak didorong oleh defisit pasokan global serta statusnya sebagai mineral kritis di Amerika Serikat (AS). Di samping itu, ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) dan ketegangan geopolitik menyebabkan tingginya permintaan terhadap aset safe haven.
Baca Juga:
Harga Emas Dunia Menggila, Cetak Rekor Baru Tembus Rp 75 Juta per Ons
Harga emas spot naik 1,1 persen menjadi US$4.529,8 per ons setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di US$4.533,14 per ons. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Februari turut menguat 1,3 persen ke US$4.559 per ons.
Baca Juga:
IHSG Amblas 0,55 Persen Jelang Malam Natal, Investor Rem Investasi
Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist Zaner Metals, Peter Grant, mengatakan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed masih menjadi pendorong utama volatilitas harga logam mulia. Ia menambahkan adanya kemungkinan investor melakukan ambil untung jelang pergantian tahun baru.
“Ekspektasi pelonggaran lanjutan The Fed pada 2026, dolar AS yang melemah, serta meningkatnya ketegangan geopolitik mendorong volatilitas di pasar yang relatif tipis. Meski ada risiko aksi ambil untung jelang akhir tahun, tren kenaikan masih sangat kuat,” ujar Grant, dikutip dari CNBC Internasional pada Minggu, 28 Desember 2025.
Dari sisi geopolitik, ketegangan global kembali meningkat setelah Amerika Serikat melakukan serangan udara terhadap militan ISIS di Nigeria barat laut, sebagaimana disampaikan Trump pada Kamis waktu setempat. Situasi ini semakin memperkuat permintaan aset safe haven.
Grant memprediksi potensi kenaikan harga perak belum berakhir. Menurutnya, harga perak akan terkerek seiring meningkatnya harga emas.
“Level US$77 per ons dan bahkan US$80 untuk perak sangat mungkin tercapai sebelum akhir tahun. Untuk emas, target berikutnya berada di US$4.686,81, dengan peluang menembus US$5.000 pada paruh pertama tahun depan,” tambahnya.












