Minggu, 22 Juni 2025 – 07: 40 WIB
Jakarta, Viva — Kelompok Houthi di Yaman mengancam akan menyerang kapal barang dan kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Merah jika AS membantu Israel menyerang Iran.
Baca juga:
Menlu Update soal Evakuasi WNI di Iran: Sudah Ada 4 Bus yang Bergerak ke Perbatasan
“Jika AS terlibat dalam menyerang atau melancarkan agresi terhadap Iran bersama musuh Israel, maka angkatan bersenjata kami akan menargetkan kapal barang dan kapal perang mereka di Laut Merah,” kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pidato di televisi pada Sabtu 21 Juni 2025
Dia mengatakan pasukan Houthi terus memantau semua gerakan di daerah itu, termasuk tindakan bermusuhan terhadap Yaman, dan akan mengambil langkah -langkah hukum untuk melindungi tanah air mereka.
Baca juga:
Trump Sebut Israel Sedang Menang Perang, Sulit Berhenti Menyerang Iran
VIVA Militer: Serangan rudal milisi Houthi Yaman
“Setiap serangan Amerika terhadap Iran untuk membantu Israel tidak bisa dibiarkan tanpa respons, karena hal itu akan memberi Israel kesempatan untuk menguasai seluruh kawasan,” kata Saree.
Baca juga:
Trump Tak Percaya Intelijennya Sendiri, Tetap Yakin Iran Kembangkan Bom Nuklir
Pemerintah AS belum memberikan tanggapan soal ancaman Houthi tersebut.
Pada Mei lalu, AS dan kelompok Houthi telah menyepakati gencatan senjata yang masih berlaku hingga saat ini.
Pada Rabu, harian Maariv melaporkan bahwa para pejabat Israel tengah bersiap untuk kemungkinan menyerang Fordow tanpa harus menunggu persetujuan dari AS.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat sejak Jumat 13 Juni dini hari, ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Iran melaporkan 430 orang tewas dan lebih dari 3 500 lainnya terluka akibat serangan itu.
Serangan Israel kemudian dibalas oleh Iran, yang menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai ratusan lainnya, menurut Israel. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Pada Rabu, harian Maariv melaporkan bahwa para pejabat Israel tengah bersiap untuk kemungkinan menyerang Fordow tanpa harus menunggu persetujuan dari AS.