9 killed in Balochistan. (Representational image)

Sembilan penumpang bus terbunuh oleh orang -orang bersenjata di Balochistan, Pakistan. Peristiwa itu terjadi ketika penyerang bersenjata menculik mereka dari beberapa bus pada Kamis malam, menurut sebuah laporan oleh Al Jazeera.

Bus itu bepergian dari Balochistan ke Punjab Tengah. Para pelancong dilaporkan ditargetkan karena etnis Punjabi mereka, tambahnya.

Mayat -mayat dengan luka peluru ditemukan di pegunungan semalam, laporan itu mengutip Naveed Alam, seorang pejabat pemerintah.

Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Menteri Dalam Negeri Mohsin Naqvi mengakui insiden itu dan dengan keras mengutuk pembunuhan itu. “Darah orang-orang yang tidak bersalah akan dibalas. Pembunuhan warga negara yang tidak bersalah adalah tindakan terorisme yang terbuka oleh teroris yang disponsori India,” Sharif dikutip.

India tidak segera bereaksi terhadap pernyataannya, dan tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Presiden Zardari menyalahkan Balochistan Liberation Army

Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, mengutuk “pembunuhan brutal penumpang” di Balochistan, AP melaporkan, mengutip pernyataannya. Dia memegang Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) yang dilarang bertanggung jawab atas pembunuhan dan menyatakan bahwa kelompok itu bertujuan untuk “menyebarkan kekacauan dan ketidakstabilan di Pakistan.”

BLA, sekelompok pejuang separatis Baloch, sebelumnya telah melakukan insiden serupa di mana penumpang terbunuh setelah diidentifikasi berasal dari provinsi Punjab timur.

Tahun lalu, BLA menewaskan 23 penumpang di Balochistan, AP melaporkan. Namun, kelompok militan mengeluarkan pernyataan pada Kamis malam dan mengatakan bahwa mereka terlibat dalam serangan di sebuah kamp militer di distrik Surab Balochistan, jauh dari daerah serangan bus.

BLA adalah yang paling kuat di antara beberapa kelompok yang terlibat dalam pemberontakan, yang selama bertahun-tahun telah beroperasi di daerah kaya mineral yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran. Para pejuang etnis Baloch dilaporkan menuduh pihak berwenang di Pakistan mengalihkan sumber daya regional mereka untuk mendanai provinsi Punjab.

Tautan sumber