Selasa, 9 September 2025 – 08:10 WIB
Viva – Arab Saudi semakin dekat untuk menggelar Islamic Solidarity Games 2025. Hanya tersisa 60 hari menuju pembukaan, Riyadh kini tengah mempersiapkan diri menyambut ribuan atlet, ofisial, hingga penonton dari seluruh dunia Islam.
Baca juga:
Rakernas KONI 2025 Hasilkan Keputusan Penting, Marciano Tekankan Sinergitas untuk Asta Cita
Ajang multievent bergengsi ini akan berlangsung pada 7–21 November 2025. Edisi keenam Islamic Solidarity Games kali ini menghadirkan 57 negara peserta yang siap bertarung dalam 23 cabang olahraga di venue bertaraf internasional di ibu kota Arab Saudi.
Sebagai pesta olahraga terbesar ketiga di dunia setelah Olimpiade dan Asian Games, Islamic Solidarity Games memainkan peran penting mempertemukan atlet-atlet elite dari negara mayoritas Muslim.
Baca juga:
Peran Sektor Swasta dalam Pembagian Kuota Haji Khusus
Arab Saudi sendiri bukan kali pertama jadi tuan rumah. Negeri minyak tersebut pernah menggelar edisi perdana pada 2005. Sejak itu, Saudi terus menegaskan posisinya sebagai pusat event olahraga internasional, khususnya di kawasan Timur Tengah.
Ketua Panitia Penyelenggara Tertinggi, Pangeran Fahad bin Jalawi, menegaskan kesiapan penuh negaranya dalam menyambut perhelatan akbar ini.
Baca juga:
Timnas Hoki Es Indonesia Naturalisasi 4 Pemain Rusia, Siap Menggila di SEA Games 2025
“Arab Saudi sangat berbesar hati menyambut kedatangan saudara dan saudari kami dari 57 negara. Ajang ini mencerminkan komitmen negara terhadap persatuan dunia Islam serta menyediakan platform terbaik bagi para atlet untuk bersaing, menjalin hubungan, dan memberi inspirasi kepada generasi mendatang,” ujarnya.
Daftar Cabang Olahraga
Sebanyak 23 cabor akan dipertandingkan di Riyadh. Menariknya, ada dua cabang untuk atlet difabel (para) serta sejumlah debut baru, termasuk balap unta dan esports.
Cabang olahraga yang diperlombakan antara lain: bola tangan, bola basket 3×3, renang, anggar, atletik, muay thai, taekwondo, bola voli, futsal, tinju, judo, karate, gulat, wushu, angkat berat, duathlon, ekuestrian, tenis meja, jiu-jitsu, hingga esports dan balap unta. Untuk cabang para, tersedia para angkat berat dan para atletik.
Venue Pertandingan
Berbagai pertandingan akan digelar di sejumlah venue utama, seperti Universitas Putri Nourah (perkampungan atlet), Boulevard City, Kompleks Olimpiade Pangeran Faisal bin Fahd, Al Janadriyah, dan Stadion Pangeran Faisal bin Fahd (Al Malaz).
Sejarah dan Peta Kekuatan
Sejak pertama kali digelar pada 2005, Islamic Solidarity Games melahirkan banyak catatan prestasi. Turki masih menjadi negara tersukses dengan 237 emas dari total 643 medali. Iran berada di posisi kedua dengan 118 emas, disusul Azerbaijan dengan 114 emas.
Uzbekistan menempati urutan keempat dengan 66 emas, sedangkan Indonesia konsisten masuk lima besar dengan torehan 56 emas. Mesir dan Maroko sama-sama mengumpulkan 146 medali, namun Mesir lebih unggul dengan 46 emas dibanding Maroko yang meraih 40.
Kazakhstan memiliki 42 emas, lalu tuan rumah Arab Saudi berada di urutan kesembilan dengan 37 emas dari 111 medali. Malaysia menutup daftar 10 besar dengan koleksi 33 emas dan 97 medali secara keseluruhan.
Halaman Selanjutnya
Cabang olahraga yang diperlombakan antara lain: bola tangan, bola basket 3×3, renang, anggar, atletik, muay thai, taekwondo, bola voli, futsal, tinju, judo, karate, gulat, wushu, angkat berat, duathlon, ekuestrian, tenis meja, jiu-jitsu, hingga esports dan balap unta. Untuk cabang para, tersedia para angkat berat dan para atletik.