menu

Di tengah kenaikan suhu di Arab Saudi dan Timur Tengah, setidaknya 13 warga negara Iran tewas selama ziarah haji 2025, media negara Iran melaporkan Sabtu.

“Pada hari Jumat, 6 Juni, jumlah total peziarah Iran yang telah meninggal selama haji 2025 telah mencapai 13,” Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran dikutip sebagaimana dinyatakan, seperti dilaporkan oleh kantor berita resmi IRNA.

Apa alasan kematian ini?

Alasan kematian ini tidak ditentukan, tetapi kenaikan suhu di wilayah itu bisa menjadi salah satunya, karena pernyataan itu memperingatkan para peziarah untuk menghindari segala jenis paparan langsung ke matahari dan tetap terhidrasi dengan minum banyak air. Ini juga menyarankan kegiatan penting lainnya untuk mengurangi risiko heatstroke dalam kondisi cuaca saat ini selama ziarah suci.

“Dalam beberapa hari terakhir, suhu di kota -kota suci Arab Saudi telah naik menjadi 47 ° C, yang dapat menyebabkan heatstroke yang parah di antara para peziarah,” kata Laporan IRNA.

Tahun ini, 86.700 orang Iran pergi ke Arab Saudi untuk ziarah suci. Menurut AFP, lebih dari 1.300 orang, termasuk 22 warga Iran, meninggal di ziarah haji di Arab Saudi ketika suhu mencapai 125 derajat Fahrenheit yang menyiksa.

Stres panas adalah salah satu alasan utama mengapa banyak orang menyerah pada sapuan panas karena kenaikan suhu. Ini adalah kondisi khas yang terjadi di daerah seperti Timur Tengah dan anak benua India. Cara terbaik untuk memerangi ini adalah dengan tetap terhidrasi melalui cairan yang tepat dan menghindari paparan langsung ke matahari. Jika terjadi pemadaman, rawat inap langsung atau perawatan kritis diperlukan untuk pemulihan yang tepat dalam keadaan seperti itu.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, stres panas membunuh setidaknya setengah juta orang setiap tahun di seluruh dunia, dan juga menyarankan bahwa angka sebenarnya bisa bahkan 30 kali lebih tinggi.

Tautan sumber