Minggu, 6 Juli 2025 – 08: 44 WIB
Lumajang, VIVA — Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi dengan tinggi letusan mencapai 600 meter di atas puncak pada Minggu, 6 Juli 2025 pagi.
Baca juga:
KRI Fanildo 732 Dikerahkan Dalam Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 05 42 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau 4 276 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulisnya yang diterima di Lumajang.
Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
Baca juga:
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 6 Juli 2025, Simak Daftar Lengkapnya
Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 700 meter.
Gunung yang memiliki ketinggian 3 676 mdpl itu sebelumnya erupsi pada pukul 01 11 WIB dan visual letusan tidak teramati, namun saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.
Baca juga:
Sekolah Rakyat Permanen Akan Dibangun di Ciwidey Bandung, Ini Penjelasan Kemensos
Aktivitas kegempaan Gunung Semeru pada Sabtu, 5 Juli 2025 tercatat sebanyak 35 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11 – 23 mm, kemudian 6 kali gempa embusan dengan amplitudo 6 – 8 mm dan lama gempa 38 – 52 detik.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat mengalami 2 kali harmonik dengan amplitudo 4 – 6 mm dan 7 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 11 – 30 mm.
Liswanto menjelaskan, Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, katanya, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Liswanto menjelaskan, Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).