Minggu, 21 Desember 2025 – 08:00 WIB
Jakarta – Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto melaporkan, Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1,2 kilometer di atas puncak pada Minggu pagi, 21 Desember 2025.
Baca Juga:
Tak Sekadar Formalitas, Program Ini Fokus Berdayakan Perempuan Nelayan di Pesisir
“Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada tanggal 21 Desember 2025 pukul 05.46 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau 4.876 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Liswanto dalam keterangannya, Minggu, 21 Desember 2025.
Dia menyampaikan, kolom abu vulkanik yang menyembur teramati berwarna putih hingga kelabu, dengan intensitas sedang dan condong ke arah timur laut. “Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sementara ini sekitar 2 menit 12 detik,” ujarnya.
Baca Juga:
Meletus hingga 1.000 Meter dari Puncak Pagi Ini, Gunung Semeru Sudah Erupsi 11 Kali Sejak Sabtu Dini Hari
Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan mencapai 1.100 meter di atas puncak
Liswanto mengatakan, erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat masih berlangsung, saat laporan sedang dibuat oleh petugas.
Baca Juga:
Mendagri Minta Maaf jika Penanganan Bencana Sumatera Banyak Kekurangan
Berdasarkan data, erupsi Gunung Semeru tercatat sudah enam kali terjadi pada Minggu sejak pukul 00.26 WIB hingga pukul 06.00 WIB, dengan tinggi letusan bervariasi 500 meter hingga 1.200 meter di atas puncak.
Saat ini, Gunung Semeru berada pada status Level III atau Siaga, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memberikan sejumlah rekomendasi. Antara lain yakni masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal itu karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” kata Liswanto.
Selain itu, Dia juga meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
7 Anggota OPM di Distrik Sinak Ikrar Setia ke NKRI
Letkol Dicky menegaskan kembalinya eksTPNPB-OPM kepada NKRI merupakan bukti nyata keberhasilan Operasi Soft Power dengan pendekatan humanis yang selama ini dikedepankan.
VIVA.co.id
20 Desember 2025














