Jumat, 8 Agustus 2025 – 09: 22 WIB

Jakarta, Viva — PLN Indonesia Power menandatangani dua kerja sama operasional dan pemeliharaan pembangkit di Papua. Kerja sama ini ditegaskan merupakan komitmen perusahaan dalam memperkuat peran strategisnya dalam mendukung keandalan pasokan listrik di wilayah timur Indonesia.

Baca juga:

Mari-Yo Unggul Versi Quick Matter, Demokrat: Bawa Papua ke Arah Sejahtera

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Benardus Sudarmanta, menegaskan bahwa PLN IP akan terus hadir dalam upaya pemerataan energi nasional. Kerja sama ini meliputi Serah Terima Operasi dan Pemeliharaan (O&M) PLTMG Biak- 1 15 MW dan Penandatanganan Perjanjian O&M PLTU Holtekamp Performance-Based 50 MW.

“Tugas kami bukan hanya menjaga pasokan listrik, tapi juga menjalankan amanat konstitusi: memastikan seluruh masyarakat, termasuk di Papua, mendapatkan akses energi yang andal dan berkelanjutan. Kolaborasi ini adalah bentuk nyata PLN IP hadir untuk Indonesia,” ujar Benardus, dikutip dari keterangannya, Jumat, 8 Agustus 2025

Baca juga:

Lagi Mabuk di Puskesmas, Anggota KKB Egianus Kogoya Diciduk Satgas Damai Cartenz

Pada kegiatan pertama, dilakukan serah terima pengelolaan PLTMG Biak- 1 (15 MW) kepada PLN IP, yang disaksikan oleh Direktur Operasional Gas PLN IP, Purnomo, dan GM PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, serta perwakilan PT Wijaya Karya Konsorsium.

Hand Over PLTMG Biak 1 ke PLN IP.

Baca juga:

Mobil Pick-up Listrik Ini Pecahkan Rekor Jarak Tempuh 1 700 Kilometres Sekali Isi Daya!

PLTMG dipilih sebagai solusi energi di wilayah kepulauan seperti Papua karena efisiensinya tinggi, bentuknya ringkas, dan rendah emisi.

“PLTMG sangat optimal untuk wilayah seperti Papua yang memiliki sebaran geografis luas dan sistem kelistrikan kecil. Ini mendukung transisi energi, sekaligus memberikan layanan yang cepat dan fleksibel bagi masyarakat,” jelas Purnomo.

Selanjutnya, PLTU Holtekamp yang beroperasi sejak 2016 kini memasuki fase transformasi kinerja berbasis kinerja (performance-based agreement) dan tengah menjalani inovasi teknis berupa modifikasi chain grate stoker untuk efisiensi dan peningkatan keandalan.

“Inovasi yang sudah berhasil kami terapkan di system Sanggau kini kami replikasi di Holtekamp. Kami berkomitmen mendukung sistem kelistrikan Papua agar semakin andal,” terang Hanafi.

Papua memiliki kompleksitas tinggi dalam sistem kelistrikannya, terbagi dalam 8 sistem besar dan sekitar 300 sistem kecil. Menurut GM PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar, sekitar sepertiga masyarakat Papua masih belum mendapatkan akses listrik.

“Meskipun kapasitas kecil, gangguan di sistem Papua bisa berdampak besar dan langsung terasa hingga ke Jakarta. Karena itu, kami percaya PLN IP mampu menjaga keandalan dan meningkatkan kinerja sistem di sini,” ujar Diksi.

PLN Indonesia Power mempunyai fungsi surveillance pembangkit yaitu Reliability and Performance Optimization Center (REOC), pasokan listrik saat momen Ramadan dan Idulfitri 1446 H dipantau 24 jam.

Ia juga menyebut bahwa pembangkit seperti Holtekamp harus menjadi foundation sistem kelistrikan Papua, dan kerja sama ini diharapkan menjadi electric motor bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Papua membutuhkan kita. Ini bukan sekadar kontrak bisnis, tapi ladang pengabdian untuk membantu rakyat membuka akses listrik, pendidikan, dan ekonomi bagi saudara-saudara kita di timur Indonesia,” tambah Diksi.

PLN Indonesia Power terus memperluas perannya di wilayah timur sebagai bagian dari upaya mencapai rasio elektrifikasi 100 persen. Kerja sama ini menjadi bukti nyata sinergi antara Subholding dan Holding dalam mendukung agenda strategis nasional.

“Kami hadir di Papua bukan hanya untuk mengoperasikan pembangkit, tapi untuk memastikan bahwa listrik menjadi penggerak peradaban dan kesejahteraan. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap negeri,” tutup Benardus Sudarmanta.

Halaman Selanjutnya

Selanjutnya, PLTU Holtekamp yang beroperasi sejak 2016 kini memasuki fase transformasi kinerja berbasis kinerja (performance-based agreement) dan tengah menjalani inovasi teknis berupa modifikasi chain grate stoker untuk efisiensi dan peningkatan keandalan.

Tautan sumber