Selasa, 17 Juni 2025 – 07: 54 WIB
Jakarta, Viva — Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Fraksi Gerindra, Ryan Kurnia Ar Rahman menyarankan kepada Pemerintah Provinsi Jakarta untuk melakukan pembinaan anak muda di barak militer.
Baca juga:
Penelitian Kesehatan: Gerak 15 Menit Sehari Jadi Cara Anak Muda Jaga Kesehatan Mental
Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Paripurna Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P 2 APBD) Tahun Anggaran 2024 di Gedung DPRD DKI Jakarta yang dilaksanakan pada Senin, 16 Juni 2025
“Kerja sama dengan barak militer untuk pembinaan anak muda perlu dipertimbangkan tentu pasca pelatihan perlu didukung anggaran agar mereka bisa melakukan kegiatan positif,” ujar Ryan dalam rapat tersebut.
Baca juga:
Mensesneg Ungkap Pesan Megawati: Jaga Pak Prabowo, Jaga Beliau
Adapun rapat paripurna itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino, Basri Baco dan Rany Mauliani yang turut dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno.
https://www.youtube.com/watch?v=TMX 4 OPMZGYO
Baca juga:
Arwin Welhalmina, Tokoh Inspiratif yang Ajak Gen-Z Jaga Demokrasi dengan Akal Sehat
Dalam kesempatan tersebut, dia menilai anggaran untuk pembinaan karang taruna terlalu kecil sehingga mengakibatkan anak muda lebih banyak memilih untuk tawuran dan melakukan kegiatan negatif lainnya.
“Anggaran pembinaan kepemudaan, Karang Taruna, menurut Fraksi Partai Gerindra terlalu kecil berdampak kepada pemuda DKI Jakarta lebih memilih sibuk tawuran hingga memakan korban jiwa dari pada berkegiatan positif karena kurangnya dukungan anggaran,” tutur Ryan.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo merespons soal kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi yang bakal “sekolahkan” siswa bermasalah ke barak TNI.
Pramono menegaskan bahwa Provinsi Jakarta memiliki kebijakan tersendiri untuk menangani siswa bermasalah.
“Jakarta punya kebijakan tersendiri,” ujar Pramono Anung kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo merespons soal kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi yang bakal “sekolahkan” siswa bermasalah ke barak TNI.