Kamis, 24 Juli 2025 – 15: 54 WIB
Jakarta, Viva — Musim liburan sekolah 2025 kembali menunjukkan perannya sebagai pendorong utama pertumbuhan konsumsi domestik di Indonesia.
Baca juga:
Dua SD di Kampung Jokowi Juarai Turnamen Sepak Bola Putri Usia Dini MilkLife Football Difficulty
Dari sektor perjalanan dan atraksi, layanan fotografi, hingga pertunjukan teater, masyarakat semakin mengutamakan konsumsi berbasis pengalaman yang bersifat personal, emosional, dan layak dibagikan.
Dalam konteks hiburan, Galeri Indonesia Kaya (GIK) menegaskan posisinya sebagai destinasi yang memadukan edukasi dan hiburan selama musim liburan sekolah.
Baca juga:
Archery Challenge 2024 Kudus Jadi Saksi Lahir Bibit Atlet Panahan Potensial
Seluruh pertunjukan teater musikal dan budaya di dalam galeri bersifat gratis, namun tetap berhasil menarik antusiasme tinggi yang terlihat dari lonjakan jumlah pengunjung yang mencapai lebih dari 27 ribu orang selama periode libur.
“Fenomena ‘battle tiket’ kini tak hanya terjadi di konser berbayar, bahkan masyarakat berlomba mendapatkan tiket gratis di GIK seperti yang ramai dibagikan di media sosial karena masyarakat ingin menjadi bagian dari momen sosial bersama,” tutur Renitasari Adrian, Direktur Program Bakti Budaya Djarum Structure, di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025
Baca juga:
Ajang Pencarian Bibit Pesepakbola Putri Digelar di Stadion Tridadi Sleman
Tak hanya menghadirkan hiburan, GIK juga memperkuat fungsi edukatifnya melalui konten interaktif yang dirancang khusus untuk generasi muda.
Cerita rakyat seperti “Lutung Kasarung” dari Jawa dan “Empat Raja” dari Papua disajikan lewat panel electronic interaktif, menjadikan GIK sebagai destinasi liburan sekolah yang mendidik sekaligus menghibur bagi seluruh keluarga.
Di luar galeri, dua pertunjukan musikal berbayar yang diselenggarakan Galeri Indonesia Kaya bersama pihak ketiga selama periode liburan sekolah, yaitu Keluarga Cemara yang diadakan selama 30 hari dan Petualangan Sherina yang diadakan selama 15 hari berhasil menarik overall lebih dari 43 ribu penonton, dengan tiket Petualangan Sherina yang habis terjual.
Menurut Renitasari, teater kini menjadi alternatif hiburan yang tak kalah menarik dibanding konser atau film layar lebar. “Menonton teater hari ini bukan hanya dianggap keren, tapi juga mencerminkan minat pada konten yang cerdas dan bernilai budaya,” papar dia.
Sementara itu, SweetEscape, layanan fotografi profesional yang kini hadir di lebih dari 500 kota di seluruh dunia, mencatat lonjakan permintaan lebih dari 35 persen selama liburan sekolah.
Menurut David Soong, Pendiri dan chief executive officer SweetEscape, tren dokumentasi kini tidak lagi terpusat di objek wisata populer, tetapi juga bergeser ke vila tempat menginap dan ruang terbuka lainnya yang lebih personal.
“Fotografer kami kini tak jarang berperan ganda sebagai pemandu lokal, menunjukkan spot-spot tersembunyi yang estetik dan Instagramable Tren ini juga memperkuat fenomena Pengalaman Berbagi di mana konsumen ingin segera membagikan momen liburannya melalui media sosial,” katanya.
Untuk mendukung kebutuhan tersebut, SweetEscape menjanjikan seluruh hasil foto yang telah diedit maksimal bisa diunduh dalam waktu 48 jam bahkan seringkali sudah dapat diunduh keesokan harinya.
Menurut information inner SweetEscape, tiga destinasi dengan permintaan tertinggi selama musim liburan kali ini adalah Bali, Sydney, dan Singapura.
Halaman Selanjutnya
Di luar galeri, dua pertunjukan musikal berbayar yang diselenggarakan Galeri Indonesia Kaya bersama pihak ketiga selama periode liburan sekolah, yaitu Keluarga Cemara yang diadakan selama 30 hari dan Petualangan Sherina yang diadakan selama 15 hari berhasil menarik complete lebih dari 43 ribu penonton, dengan tiket Petualangan Sherina yang habis terjual.