Kamis, 11 September 2025 – 12:30 WIB
Sebagai, hidup – Gelombang protes terhadap Israel kini merambah dunia perfilman internasional. Lebih dari 1.300 pelaku industri film, mulai dari aktor, sutradara, penulis naskah, hingga produser, menyatakan sikap tegas dengan memboikot lembaga-lembaga perfilman Israel.
Baca juga:
Sinopsis Serial Drama Task, Ketegangan Kelas Pekerja di Tengah Kejaran Hukum
Langkah ini dipicu keyakinan mereka bahwa Israel terlibat dalam praktik genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina. Aksi boikot tersebut dipayungi oleh sebuah ikrar yang digagas oleh komunitas Film Makers for Palestine. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Sejumlah nama besar yang ikut menandatangani ikrar ini antara lain Olivia Colman, Tilda Swinton, Emma Stone, Mark Ruffalo, Riz Ahmed, dan Javier Bardem. Kehadiran mereka dalam daftar penandatangan menunjukkan bahwa sikap kritis terhadap Israel kini tidak hanya datang dari aktivis politik, tetapi juga tokoh perfilman dunia dengan reputasi kelas A.
Baca juga:
Potret Emma Watson di Oscar 2025, Hadirkan Gaya Hollywood Kuno
Selain itu, jajaran sineas ternama lain juga ikut ambil bagian, di antaranya sutradara legendaris Ken Loach, peraih Oscar Yórgos Lánthimos, pembuat film dokumenter Asif Kapadia, hingga Joshua Oppenheimer yang dikenal melalui karya tentang kejahatan kemanusiaan di Indonesia.
Aktor-aktor populer seperti Lily Gladstone, Ayo Edebiri, Brian Cox, Josh O’Connor, Rebecca Hall, Benedict Wong, Gael García Bernal, dan Susan Sarandon pun turut memperkuat barisan dukungan.
Baca juga:
Masuk Peringkat 2 Daftar Aktor Terbaik Abad 21, Emma Stone Dihujat
Dalam pernyataannya, para seniman menekankan peran vital sinema sebagai medium yang mampu membentuk cara pandang publik.
“Sebagai pembuat film, aktor, pekerja industri film, dan institusi, kami menyadari kekuatan sinema dalam membentuk persepsi. Di saat krisis yang mendesak ini, di mana banyak pemerintah kita yang memfasilitasi pembantaian di Gaza, kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk mengatasi keterlibatan dalam kengerian yang tak henti-hentinya ini,” demikian bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Euro News, Kamis 11 September 2025.
Mereka menegaskan bahwa boikot merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina sekaligus tekanan moral kepada Israel. Para artis juga menekankan pentingnya memutus hubungan dengan institusi yang dianggap melanggengkan penindasan.
“Kami berjanji untuk tidak menayangkan film, tampil di, atau bekerja sama dengan institusi film Israel termasuk festival, bioskop, penyiar, dan perusahaan produksi yang terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut pun kembali ditegaskan sebagai penutup.
“Kami berjanji untuk tidak menayangkan film, tampil di, atau bekerja sama dengan institusi film Israel termasuk festival, bioskop, penyiar, dan perusahaan produksi yang terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina,” tutup pernyataan tersebut.
Langkah ini kian menambah daftar panjang solidaritas internasional terhadap Palestina, sekaligus memberi pesan kuat bahwa dunia perfilman tidak bisa menutup mata terhadap isu kemanusiaan yang tengah berlangsung.
Halaman Selanjutnya
Mereka menegaskan bahwa boikot merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina sekaligus tekanan moral kepada Israel. Para artis juga menekankan pentingnya memutus hubungan dengan institusi yang dianggap melanggengkan penindasan.