Jakarta, Viva – Saat rantai pasok dunia setting mengalami pergeseran besar, India muncul sebagai pemenang baru dalam industri pakaian global. Negara ini kini berada di posisi strategis, di tengah perpindahan negara-negara Barat dari pemasok tradisional seperti China dan Bangladesh.
Baca juga:
Afghanistan Putus Kontrak dengan China, Netanyahu Pusing hingga Iran Setuju Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir
Dulu India hanya dianggap sebagai pemain pendukung, kini industri tekstil dan garmen India menjelma jadi bintang utama. Dengan kombinasi kualitas, kapasitas produksi, daya tahan, dan strategi jangka panjang, India sedang menenun kisah sukses baru di panggung dunia.
Dilansir Vietnam Times, Jumat 27 Juni 2025, dalam lima bulan pertama tahun 2025 saja, ekspor pakaian India mencatat lonjakan dua digit dibandingkan tahun sebelumnya– menandakan kebangkitan dan pergeseran peta pasar international yang sangat signifikan.
Baca juga:
Jenderal Iran ‘Bangkit dari Kematian, Ustaz Khalid Basalamah Diperiksa Kasus Kuota Haji
Banyak merek dan pengecer besar dari Amerika Serikat, Uni Eropa, dan pasar internasional lainnya kini semakin memilih produsen India. Hal ini dipicu bukan hanya oleh ketegangan geopolitik, tetapi juga oleh kepercayaan terhadap kualitas dan ketepatan waktu dari para produsen India.
Perubahan Arah Global
Baca juga:
Afghanistan Ikuti Jejak Negara-Negara yang Putus Kontrak dengan China: Akhir dari Age Investasi Tanpa Syarat?
Perubahan rantai pasok international sebenarnya dimulai sejak pandemi, namun dalam dua tahun terakhir pergerakannya semakin cepat.
Biaya tenaga kerja yang naik di China, kebijakan “China plus satu” (mencari alternatif selain China), dan ketegangan politik mendorong negara-negara Barat untuk menyebar risiko. Sementara itu, Bangladesh yang masih menjadi basis penting mengalami perlambatan sementara akibat faktor internal.
Di tengah celah inilah India masuk secara tenang namun mantap.
Pelaku ekspor pakaian India langsung bergerak cepat memanfaatkan peluang. Dari Tiruppur dan Ludhiana, hingga Noida dan Surat, kawasan industri tekstil di berbagai daerah di India melaporkan pesanan penuh, perluasan kapasitas, dan lonjakan permintaan dari luar negeri.
Menurut information Kementerian Perdagangan, ekspor pakaian India dalam paruh pertama tahun fiskal 2025 mencapai $ 9, 1 miliar– naik hampir 20 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Keunggulan India: Rantai Produksi Lengkap dan Produk Beragam
Salah satu kekuatan utama India adalah rantai produksinya yang terintegrasi penuh. Mulai dari kapas mentah, pemintalan benang, penenunan, pewarnaan, pencetakan, hingga jadi pakaian akhir– semua bisa dilakukan di dalam negeri. Hal ini memberikan kemudahan bagi pembeli international karena bisa mendapatkan layanan lengkap dalam satu negara.
Lebih dari itu, produsen India juga tak lagi hanya membuat kaos atau celana polos dalam jumlah besar. Mereka kini menggarap segmen yang lebih eksklusif dan bernilai tinggi– seperti tekstil teknis, bahan ramah lingkungan, hingga pakaian dengan bordir dan desain inovatif.
India pun semakin dikenal sebagai mitra kreatif bagi rumah mode dunia. Para produsen lokal bekerja sama membuat koleksi eksklusif yang butuh skala besar sekaligus sentuhan artistik.
Permintaan dunia terhadap produk fesyen berkelanjutan dan etis juga menguntungkan India. Negara ini unggul dalam kapas organik, pewarna alami, dan proses produksi yang ramah lingkungan. Banyak produsen India telah mengantongi sertifikasi worldwide seperti GOTS, OEKO-TEX, dan SA 8000– menjadikannya favorit pembeli dari Eropa dan Amerika.
Dukungan Pemerintah Jadi Pendorong
Bendera India atau Bharat
Kenaikan ekspor ini bukan terjadi begitu saja. Pemerintah India ikut berperan besar melalui kebijakan yang tepat sasaran.
Program unggulan seperti Manufacturing Connected Incentive (PLI) untuk tekstil dan proyek PM MITRA Parks dirancang untuk membangun infrastruktur kelas dunia, memperluas skala produksi, dan mendorong inovasi industri.
Selain itu, Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Uni Emirat Arab dan Australia, serta negosiasi lanjutan dengan Inggris dan Uni Eropa, membuka pasar baru bagi produk pakaian India.
Kini, eksportir menikmati tarif lebih rendah, proses ekspor yang lebih cepat, dan logistik yang lebih efisien– memungkinkan mereka bersaing lebih ketat dengan negara tetangga.
Peningkatan sistem bea cukai dan konektivitas pelabuhan juga menjadikan rantai pasok lebih ramping dan dapat diandalkan. Di sisi existed, program pengembangan SDM seperti SAMARTH ikut memperkuat tenaga kerja industri.
Inovasi Jadi Kunci
Ilustrasi tekstil/baju/pakaian.
Yang membuat India benar-benar menonjol di tahun 2025 adalah keberanian industrinya dalam berinovasi.
Banyak pabrik kini memakai teknologi canggih seperti desain pola berbasis AI, mesin pemotong otomatis, tasting 3 D digital, dan sistem monitoring produksi real-time. Hasilnya: efisiensi meningkat dan waktu produksi jadi lebih cepat.
Bukan cuma itu, dari sisi pemasaran, para pelaku usaha memanfaatkan ecommerce dan pameran dagang electronic untuk menjangkau pasar baru di Amerika Latin, Afrika, dan Asia Tenggara.
Bahkan, perusahaan menengah word play here telah memiliki studio desain dan tim R&D sendiri, sehingga mampu merespons tren dengan cepat dan menyesuaikan produk sesuai kebutuhan merek international.
Kecepatan ke pasar (Kecepatan ke pasar) kini menjadi keunggulan kompetitif utama India.
UMKM Jadi Motor Pertumbuhan
Di balik kesuksesan ekspor besar-besaran ini, terdapat peran penting dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Banyak di antaranya adalah bisnis keluarga yang tumbuh di komunitas lokal. Mereka terbukti sangat adaptif– mulai dari membentuk kelompok produsen, bergabung dalam konsorsium ekspor, hingga ikut serta dalam delegasi dagang ke luar negeri.
Negara bagian seperti Tamil Nadu, Gujarat, Punjab, dan Benggala Barat mendukung mereka lewat pelatihan keterampilan, akses pembiayaan, dan program ekspor siap jalan. Hasilnya adalah ekosistem ekspor yang inklusif dan tersebar secara geografis, yang memperkuat ketahanan industri dalam jangka panjang.
Dilirik Pembeli Global
Gaya baju bertumpuk ala Uniqlo
Nama-nama besar di dunia style seperti H&M, Zara, Uniqlo, Marks & Spencer, dan Gap kini memperbesar pembelian dari India.
Beberapa bahkan menjajaki kemitraan jangka panjang dengan produsen India untuk menjamin pasokan yang stabil dan berkelanjutan.
Merek-merek mewah dan fesyen jalanan (Fashion High-Street) word play here mulai melirik supplier India yang dikenal piawai dalam kerajinan tangan rumit– sesuatu yang masih menjadi keunggulan India.
Menariknya lagi, ada kebangkitan minat international terhadap kain tradisional India seperti chikankari, ikat, dan Blokir pencetakan — yang kini dikemas ulang dalam desain modern dan disukai di pasar premium.
Menatap Masa Depan
Pertumbuhan ekspor pakaian India di tahun 2025 bukan sekadar tren sesaat. Ini adalah bagian dari transformasi besar yang sedang berlangsung.
Dengan perubahan geopolitik international yang membuka jalur dan mitra dagang baru, India berada di posisi excellent untuk memperkuat perannya sebagai kekuatan utama di industri fesyen dunia.
Skala besar, tenaga kerja terampil, keberlanjutan, dan kebijakan pemerintah yang mendukung menjadi fondasi kuat bagi kepemimpinan jangka panjang.
Negara-negara Barat memang sedang mendiversifikasi sumber produksi mereka. Tapi India tak hanya menggantikan yang lama– India sedang menciptakan peluang baru.
Setiap pakaian yang dikirim dari pelabuhan India bukan sekadar produk, tapi bagian dari babak baru ambisi ekonomi, pengaruh worldwide, dan kejayaan tekstil negeri itu.
Halaman Selanjutnya
Pelaku ekspor pakaian India langsung bergerak cepat memanfaatkan peluang. Dari Tiruppur dan Ludhiana, hingga Noida dan Surat, kawasan industri tekstil di berbagai daerah di India melaporkan pesanan penuh, perluasan kapasitas, dan lonjakan permintaan dari luar negeri.