Rabu, 24 Desember 2025 – 12:06 WIB
Jakarta – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas bersama PT Perkebunan Kandangan Madiun Proyek Strategis Nasional (PSN), berupaya mematangkan persiapan realisasi hilirisasi susu nasional guna meningkatkan produksi dan konsumsi gizi masyarakat.
Baca Juga:
Tanggapan BGN Soal Makanan Ultra Proses untuk MBG
Direktur PT Perkebunan Kandangan Madiun PSN, Roberto Hendrikson memastikan, pihaknya siap mendukung kebutuhan dukungan usulan PSN dalam program peningkatan produksi susu secara nasional tersebut.
“Di antaranya yakni kesanggupan penyediaan susu yang diproduksi dari sapi perah unggulan jenis F1, yang kami impor dari Amerika Serikat,” kata Roberto dalam keterangannya, Rabu, 24 Desember 2025.
Baca Juga:
Legislator Golkar Nilai Hilirisasi jadi Strategi Transformasi Struktur Ekonomi Nasional
Usaha peternakan sapi perah.
Foto :
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Dia menambahkan, dalam pelaksanannya, kawasan Madiun disiapkan menjadi pusat produksi susu berbasis sapi perah unggulan jenis F1, yang dikembangkan secara terintegrasi dari hulu hingga hilir. Kawasan tersebut dirancang sebagai model peternakan sapi perah modern terbesar di Indonesia.
Baca Juga:
Wamen PPPA Veronica Tan: Program MBG Bukan Sekadar Bagi Makanan, Tapi Ubah Perilaku Anak Indonesia
“Pengembangan dilakukan mulai dari budidaya sapi perah hingga pengolahan susu dalam satu kawasan terpadu,” ujarnya.
Roberto menjelaskan, pada tahap awal, pihaknya akan mengimpor sapi perah F1 dari Amerika Serikat. Sapi jenis ini dikenal memiliki produktivitas tinggi, dengan produksi susu mencapai 45–55 liter per sekali perah atau jauh di atas rata-rata sapi lokal yang hanya sekitar 18 liter.
Dengan masa laktasi sekitar 280–300 hari, Roberto menilai sapi F1 mampu menopang kebutuhan susu berskala besar dan berkelanjutan, termasuk untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memerlukan pasokan susu stabil.
Roberto mengakui, tantangan utama pada sisi hulu adalah ketersediaan pakan berkualitas, terutama jagung dan hijauan. Untuk itu, perusahaan menyiapkan skema kemitraan dengan petani lokal guna menjamin suplai pakan.
“Kami ingin petani lokal terlibat langsung. Mereka memasok jagung untuk pakan sapi. Peternakan berjalan, pertanian juga ikut berkembang,” kata Roberto.
Saat ini, sebagian besar kebutuhan susu nasional masih dipenuhi dari impor, sehingga industri pengolahan susu dalam negeri belum berkembang optimal. Melalui proyek strategis nasional (PSN) ini, PT Perkebunan Kandangan Madiun menargetkan hilirisasi penuh mulai dari produksi, pengolahan, hingga distribusi susu dalam satu kawasan.
Halaman Selanjutnya
“Selama ini susu diimpor dulu baru diolah di Indonesia. Dengan model ini, seluruh proses dilakukan di dalam negeri dan langsung disalurkan untuk MBG maupun pasar bebas,” ujarnya.










