Rabu, 25 Juni 2025 – 10:20 WIB

Jakarta, Viva – Invasi Iran ke israel selama 12 hari terakhir membuat perekonomian negara zionis itu ambruk. Ekonomi Israel menanggung biaya besar yang nilainya diperkirakan mencapai miliaran dolar AS. Hal ini pun menjadi sorotan publik.

Baca juga:

Teleponan dengan Anwar Ibrahim, Presiden Iran Ungkap Syarat Perdamaian Israel Juga Harus Stop Serang Palestina

Dikutip Rabu, 25 Juni 2025, Finansial Express melaporkan bahwa Israel menghabiskan sekitar US$5 miliar hanya dalam pekan pertama serangan ke Iran. Biaya yang dihabiskan per hari selama perang mencapai US$725 juta, sebagian besar di antaranya (593 juta dolar) untuk menyerang Iran.

Sementara itu, Wall Street Journal melaporkan bahwa biaya per hari untuk sistem pertahanan udara Israel mencapai US$10-200 juta dolar atau sekitar Rp3,2 triliun. Kemudian Lembaga Kebijakan Ekonomi Aaron yang berbasis di Israel, total biaya yang dikeluarkan Tel Aviv bisa lebih dari Rp195,8 triliun jika perang berlangsung selama sebulan.

Baca juga:

Cina mengikuti gencatan senjata antara Iran-Israel

Naser Abdelkarim, asisten profesor keuangan Universitas Amerika di Palestina, mengatakan kepada Anadolu bahwa perang tidak hanya menggerus anggaran militer, tetapi juga mengganggu aktivitas produksi. Total kerugian diperkirakan mencapai US20 miliar.

Dia menambahkan bahwa defisit anggaran Israel diprediksi meningkat 6 persen, sementara pembayaran kompensasi kepada warga terdampak akan memperburuk kondisi keuangan negara. Lebih dari 10.000 warga Israel pun dievakuasi dalam pekan pertama dan sekitar 36.465 lainnya mengajukan klaim kompensasi, menurut Otoritas Pajak Israel.

Baca juga:

Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar, Diam-diam Ayatollah Ali Khamenei Mau Dikudeta

Bangunan di Beersheba, Israel, dihancurkan oleh Israel sebelum gencatan senjata

Bangunan di Beersheba, Israel, dihancurkan oleh Israel sebelum gencatan senjata

Abdelkarim menyebut, pemerintah Israel mempertimbangkan tiga langkah untuk menutup defisit: memangkas anggaran kesehatan dan pendidikan, menaikkan pajak, atau mengajukan pinjaman baru yang bisa menaikkan rasio utang publik terhadap pendapatan nasional menjadi 75 persen lebih.

Kementerian Keuangan Israel mengungkapkan bahwa cadangan keuangan negara makin menipis. Pemerintah meminta tambahan dana US$857 juta untuk pertahanan dan pemangkasan US$200 juta dari anggaran kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial.

Media keuangan Israel, Globesmelaporkan bahwa sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk membayar personel militer. Sekitar 450.000 tentara cadangan dikerahkan dalam mobilisasi besar selama perang.

Abdelkarim juga mencatat nilai tukar shekel terhadap dolar AS sempat turun ke level 3,7, tetapi pulih ke 3,5 —sebagian karena pelemahan dolar dan spekulasi pasar.

Investor panik

Para pakar memperingatkan bahwa jika konflik terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi Israel bisa melambat, tingkat pengangguran meningkat, dan angka kemiskinan bertambah.

Apalagi, serangan Iran dilaporkan menargetkan infrastruktur penting di Tel Aviv dan Haifa. Salah satunya adalah kilang minyak terbesar di Israel, Bazan, yang menyebabkan kerugian sekitar 3 juta dolar (sekitar Rp48,9 miliar) per hari, menurut Waktu Keuangan.

Israel menyerang Unversitas Imam Hussein di Kota Teheran, Iran

Israel menyerang Unversitas Imam Hussein di Kota Teheran, Iran

Bandara Ben Gurion sempat ditutup akibat serangan balasan Iran. Bandara itu, yang biasanya melayani 300 penerbangan dan 35.000 penumpang per hari, hanya dibuka sebagian pada Minggu untuk evakuasi warga. Gangguan ini diperkirakan akan menambah kerugian ekonomi. Penutupan bandara tersebut berbarengan dengan penghentian penerbangan oleh maskapai nasional Israel, El Al, yang mengalihkan rute penerbangan untuk menghindari risiko.

Penerbangan ke Paris terpaksa mendarat di Siprus, sementara penerbangan ke Bangkok dialihkan ke Roma. Biaya operasional dari gangguan ini saja diperkirakan mencapai 6 juta dolar.

Pasar keuangan Israel juga terpukul. Serangan rudal Iran sempat menghantam Bursa Berlian Israel —sektor yang menyumbang sekitar 8 persen dari total ekspor negara itu. Menurut Israel Diamond Institute, serangan itu memicu kekhawatiran di Bursa Efek Tel Aviv.

Investor yang panik melakukan aksi jual besar-besaran dan menimbulkan gejolak di pasar, sehingga berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dalam jangka pendek. (Ant)

Halaman Selanjutnya

Kementerian Keuangan Israel mengungkapkan bahwa cadangan keuangan negara makin menipis. Pemerintah meminta tambahan dana US$857 juta untuk pertahanan dan pemangkasan US$200 juta dari anggaran kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial.

Halaman Selanjutnya

Tautan sumber