Rabu, 11 Juni 2025 – 18: 25 WIB
Jakarta, Viva — Pertamina Pertapreneur Collector 2024 telah memilih seorang peserta bernama Yuli Astuti sebagai salah satu pemenang. Yuli membangun brand name Muria Batik Kudus sejak 2005 dan telah ikut memberdayakan masyarakat di sekitarnya terutama kaum perempuan dan disabilitas.
Baca juga:
INDEF: Agresif Lakukan Eksplorasi, PHE Tulang Punggung Ketahanan Energi
“Saya ingin melatih mereka supaya bisa mandiri,” kata Yuli dalam keterangannya, Rabu, 11 Juni 2025
Dia mengakui bahwa Batik Kudus sempat terancam punah, karena tak ada generasi muda yang tertarik untuk membatik. Karenanya, Yuli pun mendidik anak muda di sekitarnya dalam kurun waktu belasan tahun, untuk belajar menggunakan canting dan menghasilkan batik.
Baca juga:
Anak Muda Harus Dukung Hilirisasi agar Peluang Lapangan Kerja Makin Banyak
Bahkan, Dia juga mempekerjakan perempuan sebagai pembatik di tempatnya, supaya mereka bisa berlatih dan bekerja sambil tetap mengurus keluarga. Mereka bahkan bisa membuat batik dari rumah masing-masing.
“Waktu kerjanya sangat fleksibel agar mereka bisa menjaga keseimbangan antara kerja dan keluarga,” ujarnya.
Baca juga:
Kosmetik Lokal dari NTT Kini Punya Sertifikasi BPOM: Apa Rahasianya?
Koleksi batik Kudus
- Linda Hasibuan/ VIVA.co.id
Selain itu, Muria Batik Kudus pun mempekerjakan para disabilitas, anak-anak berkebutuhan khusus, dan kaum rentan seperti lansia. Yuli mengaku ingin usahanya menjadi rumah yang inklusif bagi mereka yang membutuhkan perhatian.
“Saat ini, Muria Batik Kudus juga telah menjadi aggregator bagi 10 UMKM, yang kebanyakan bergerak di industri kreatif dan tekstil,” ujarnya.
Vice Head Of State CSR & SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto mengatakan, Pertapreneur Aggregator diadakan untuk mencetak UMKM agregator yang membantu usaha kecil lain agar bisa naik kelas. Para pesertanya merupakan lulusan program pendampingan Pertamina, UMK Academy.
Selain mendapatkan hibah alat produksi, Muria Batik Kudus dan para pemenang Pertapreneur Collector lainnya juga mendapatkan pelatihan dan pendampingan eksklusif selama setahun dari Pertamina. Tujuannya untuk menjadi UMKM collector yang tangguh, mandiri, berdaya saing serta berdampak nyata bagi lingkungan sekitar.
“Komitmen Pertamina untuk mengembangkan UMKM selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya poin ketiga, yaitu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif,” ujarnya.
Sebagai informasi, inisiatif Yuli melestarikan batik Kudus dan menjadikan Muria Batik Kudus sebagai tempat usaha inklusif membuat ia mendapatkan hibah alat produksi senilai Rp 70 juta dari PT Pertamina (Persero), dalam ajang Pertapreneur Aggregator 2024 Muria Batik Kudus berhasil menyabet 2 juara sekaligus, yakni sebagai juara 3 dan pemenang kategori pemberdaya inklusif.
Kini, produk Muria Batik Kudus telah merambah negara lain. Batik-batik bikinan Yuli serta anak muda, perempuan, dan kaum rentan yang diasuhnya telah menembus pasar Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, hingga Thailand.
Halaman Selanjutnya
“Saat ini, Muria Batik Kudus juga telah menjadi collector bagi 10 UMKM, yang kebanyakan bergerak di industri kreatif dan tekstil,” ujarnya.