Minggu, 16 November 2025 – 17: 25 WIB
Jakarta — Penyerang Timnas Indonesia U, Mauro Zijlstra, menegaskan bahwa timnya harus mengambil pelajaran berharga dari kekalahan telak melawan Mali dalam laga uji coba jelang SEA Gamings 2025 Pertandingan yang digelar pada Sabtu 15 November 2025, di Stadion Pakansari, Cibinong, berakhir dengan skor 0- 3 untuk kemenangan tim tamu asal Afrika.
Baca Juga:
Ranking Timnas Indonesia di FIFA Tiba-Tiba Turun Per November 2025
Garuda Muda yang diasuh Indra Sjafri langsung mendapat tekanan sejak awal laga. Gol cepat yang tercipta pada menit kelima datang dari tandukan bek Nantes, Sekou Doucoure. Pertahanan Indonesia kembali jebol pada menit ke- 34 setelah penetrasi cepat Wilson Samake yang bermain untuk tim junior Rennes. Dua gol tersebut membuat Timnas U 22 tertinggal jauh pada babak pertama.
Memasuki paruh kedua, Mauro Zijlstra dan rekan-rekannya mencoba mencari peluang untuk memperkecil ketertinggalan. Namun upaya tersebut kembali kandas setelah Mali menambah satu gol lagi di menit-menit akhir melalui Moulaye Haidara. Skor 0- 3 word play here tak berubah hingga pertandingan selesai.
Baca Juga:
Alasan Indra Sjafri Tunjuk Ivar Jenner Kapten Timnas Indonesia U- 23
Kapten Timnas Indonesia U- 23 Ivar Jenner saat Melawan Mali
Bagi Zijlstra, laga ini menjadi gambaran nyata mengenai kapasitas tim saat ini, terutama karena ini merupakan penampilan perdananya bersama Timnas Indonesia kelompok usia muda. Ia menilai pihaknya harus memanfaatkan pengalaman ini untuk memperbaiki diri sebelum berangkat ke Thailand.
Baca Juga:
Ramai Isu Voting Ridho Unggul, Begini Aturan Resmi Penentuan Pemenang Puskas Honor 2025
“Tadi adalah pertandingan sulit, lawan juga bagus. Kami belajar dari mereka, dan sekarang kami melihat mereka sebagai lawan berbeda. Kami belajar dari itu dan harus melanjutkan,” ujar Zijlstra kepada awak media.
Indonesia masih dijadwalkan kembali berhadapan dengan Mali pada Selasa 18 November 2025 di stadion yang sama. Pertandingan uji coba kedua itu menjadi kesempatan bagi Garuda Muda untuk menunjukkan perkembangan, baik secara permainan maupun mental bertanding.
Zijlstra juga menyoroti pentingnya komunikasi dan koordinasi antarpemain. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu faktor besar yang membuat tim terlalu banyak memberikan ruang kepada Mali.
“Kami harus berkomunikasi lebih baik satu sama lain dan tidak memberikan banyak ruang kepada lawan,” tutur penyerang FC Volendam tersebut.
Kekalahan ini sekaligus memperlihatkan masih banyak pekerjaan rumah menjelang SEA Gamings 2025 Meski begitu, Zijlstra percaya bahwa lawan-lawan di turnamen nanti, Myanmar, Singapura, dan Filipina tidak sekuat Mali. Hal itu membuka peluang bagi Garuda Muda untuk tampil lebih percaya diri.
Halaman Selanjutnya
“Saya pikir ini adalah kesempatan bagus bagi kami untuk menunjukkan diri. Saya pikir lawan yang bagus kami harus melanjutkan dan melihat apa yang akan terjadi,” jelasnya.











