Viva — PT Neta Automobile Indonesia baru kali ini absen dalam pameran Gaikindo Indonesia Internasional Vehicle Program, atau GIIAS 2025 yang akan berlangsung di ICE BSD, Tangerang, pada 24 Juli sampai 3 Agustus 2025
Baca juga:
Chery Banyak Meluncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Ada Mobil Listrik Pesaing BYD?
Walaupun tahun lalu sempat meyakinkan hadir dalam pameran otomotif tersebut, namun di tengah badai krisis kebangkrutan primary di China, produsen Neta di Tanah Air mengundurkan diri yang rumornya cubicle mereka digantikan Lepas sebagai brand baru dari aliansi Chery.
Baca juga:
BYD Seagull Jadi Kejutan di GIIAS 2025, Apakah Mobil Listrik Murah Ini Akan Laku Keras?
GIIAS tahun ini diramaikan lebih dari 60 merek otomotif yang akan memenuhi Hall 1 – 11 Terbagi menjadi 39 brand mobil penumpang, untuk pendatang baru ada Aletra, Denza, Jaecco, Lepas, Polytron, Xpeng, serta Ford dan Jeep yang kembali hadir.
Selebihnya ada Audi, BAIC, BMW, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, DFSK, GAC AION, Geely, GWM, Honda, Hyundai, Jetour, KIA, Lexus, Maxus, Mazda, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Seres, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Volvo, dan Wuling.
Baca juga:
Mobil Listrik BYD yang Bisa Melompat-lompat Hadir di GIIAS 2025
Sedangkan dari merek kendaraan komersial ada Hino, Isuzu, Mitsubishi Fuso, dan UD Trucks. Lalu diikuti empat merek karoseri, seperti Adiputro, Laksana, New Armada, dan Tentrem, serta ratusan merek dari industri pendukung.
Selain itu ada 16 merek sepeda motor, yaitu Alva, Aprilia, Astra Honda Electric Motor, Dubbs, Exotic, Harley Davidson, Kupprum, Moto Guzzi, Pacific, Piaggio, Polytron, Royal Enfield, Scomadi, U-Winfly, Vespa dan Wedison.
Tapi sayangnya di tengah keramaian tersebut, Neta yang sedang mengalami badai kebangkrutan di Tiongkok harus absen dari GIIAS tahun ini setelah mengikuti pameran tersebut sejak kehadirannya di Tanah Air, pada 2023 dan 2024
“Untuk tahun 2025 ini, NETA Indonesia memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam ajang GIIAS Tangerang,” ujar Brand name PR & Digital Elder Supervisor PT Neta Automobile Indonesia, Frietz Frederick, kepada Viva Otomotif, Jumat 20 Juni 2025
Menurutnya keputusan itu diambil sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan yang saat ini sedang memfokuskan sumber daya dan perhatian penuh pada proses pengembangan produk yang lebih relevan.
Lebih lanjut Frietz menjelaskan, sesuai dengan kebutuhan pasar otomotif Indonesia yang terus berkembang, khususnya dalam kategori kendaraan listrik berkapasitas besar yang cocok untuk keluarga maupun aktivitas mobilitas harian yang lebih fleksibel.
Nasib Neta di pasar global diujung tanduk, mengingat pihak major dilanda krisis keuangan, dan menurut laporan Carnewschina, start-up asal Tiongkok itu memulai reorganisasi kebangkrutan, pada Kamis 12 Juni 2025
Bahkan baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan karyawan sedang berhadapan dengan Ketua Neta Automobile, Fang Yunzhou di kantor baru mereka di Shanghai, untuk menuntut gaji yang sudah tertunda lama.
Sebelumnya menurut laporan Carnewschina, Neta Auto diketahui sudah menghentikan produksinya. Melakukan pemecatan atau PHK massal, dan startup itu berusaha keras mencari dana segar agar tetap bertahan.
Pada 10 Februari 2025, Neta sempat mengungkapkan rencana investasi baru dari pihak lain, yaitu sebesar 4 miliar yuan atau setara Rp 9 triliun, namun sayangnya gagal. Sementara financier utama, yang didukung dari dana negara berkembang BRICS sempat menjanjikan 3 miliar yuan, atau setara Rp 6 triliunan. Tapi uang segar itu tergantung pada kembalinya produksi dan pengamanan investasi.
Halaman Selanjutnya
Tapi sayangnya di tengah keramaian tersebut, Neta yang sedang mengalami badai kebangkrutan di Tiongkok harus absen dari GIIAS tahun ini setelah mengikuti pameran tersebut sejak kehadirannya di Tanah Air, pada 2023 dan 2024