Senin, 28 Juli 2025 – 00: 30 WIB
Kota Depok, VIVA — Acara pelantikan organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia– Laskar Sabilillah (PWI-LS) di Kota Depok, Minggu, 27 Juli 2025, disatroni Habib Bahar container Smith.
Baca juga:
Ceramah Habib Rizieq di Pemalang Diwarnai Bentrokan, FPI Desak Prabowo Bubarkan Ormas Ini
Ketegangan pun sempat terjadi. Beruntung, situasi bisa diredam aparat gabungan Polri dan TNI. Rombongan Habib Bahar kemudian diajak berdialog di Markas Polres Metro Kota Depok bersama Kapolres Komisaris Besar Polisi Abdul Rahman dan Dandim Letkol Iman. Setelah musyawarah, aksi word play here berjalan damai.
“Kami Alhamdulillah diterima Bapak Kapolres, Pak Abdul, kemudian Pak Dandim, Pak Iman, beliau-beliau bermusyawarah dengan kami, sehingga Alhamdulillah aksinya damai dan tidak ada apa-apa, jadi intinya kami hanya itu saja,” kata Habib Bahar kepada wartawan dikutip dari SiapVIVA.
Baca juga:
Dari Koordinasi ke Chaos: Detik-detik Mencekam Bentrokan Berdarah Saat Ceramah Habib Rizieq
Pimpinan Ponpes Tajul Alawiyyin, Habib Bahar container Smith
Dia menegaskan, kedatangannya bukan untuk membuat kericuhan, melainkan bentuk kepeduliannya terhadap persatuan bangsa.
Baca juga:
Begini Kondisi Habib Rizieq Pasca Bentrok Berdarah Saat Ceramahnya di Pemalang
“Kami tidak mau bangsa rakyat Indonesia dipecah belah, apapun suku, agama, ras nya sampai sini ada yang Kristen, Buddha, Hindu ada semua disini ya (Indonesia). Jadi tetap harus bersatu, sama-sama kedepan dengan pemerintah dengan polisi, TNI bersama-sama kita bekerjasama untuk membangun Indonesia kedepan lebih makmur,” katanya.
Habib Bahar juga mengaku prihatin dengan keberadaan ormas PWI-LS yang menurutnya kerap menebar perpecahan.
“Karena PWI-LS adalah ormas yang selama ini memecah belah umat Islam, memecah belah bangsa, mengadu domba sesama anak bangsa, mengkotak-kotakan pribumi, non pribumi, ini kan mengkotak-kotakan namanya, harusnya kita itu bersatu,” katanya. “Nah jadi tujuan kami tidak lain, kami ndak membubarkan pengajian, kalau kami bubarkan pengajian apa bedanya sama mereka? Kami tidak mau, kami ingin ke-depan Indonesia sama-sama aman,” ujarnya.
Dia mengajak semua pihak menghentikan praktik saling caci dan hina, serta mengedepankan persatuan meski berbeda keyakinan dan pemikiran.
“Dan sekali lagi saya tegaskan, siapapun, siapapun, yang ingin mencoba-coba memecah belah bangsa, siapapun ingin memprovokasi, menebar kebencian, sehingga bangsa terpecah belah, umat terpecah belah siapapun akan saya ratakan,” kata dia.
Untuk diketahui, bentrokan terjadi saat acara ceramah Habib Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu, 22 Juli 2025 malam.
Dua ormas islam Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persaudaraan Islam (FPI) yang terlibat. Dari information yang dihimpun, pemicunya PWI-LS yang menolak Habib Rizieq ke sana. Lokasi acara disatroni kemudian coba dibubarkan. Azis Yanuar selaku kuasa hukum Rizieq membenarkan ada insiden ini.
“Betul dan itu diduga di inisiasi dengan rencana oleh kelompok Neo PKI yang menolak Ulama atau Ustaz berceramah,” kata dia, Kamis, 24 Juli 2025
Masih berdasar details yang dihimpun, Kehadiran PWI-LS dapat perlawanan dari FPI yang saat itu menjaga ceramah Habib Rizieq. Sebanyak lima orang disebut terluka buntut bentrok.
Halaman Selanjutnya
“Karena PWI-LS adalah ormas yang selama ini memecah belah umat Islam, memecah belah bangsa, mengadu domba sesama anak bangsa, mengkotak-kotakan pribumi, non pribumi, ini kan mengkotak-kotakan namanya, harusnya kita itu bersatu,” katanya. “Nah jadi tujuan kami tidak lain, kami ndak membubarkan pengajian, kalau kami bubarkan pengajian apa bedanya sama mereka? Kami tidak mau, kami ingin ke-depan Indonesia sama-sama aman,” ujarnya.