Setelah AS menetapkan Front Perlawanan (TRF) sebagai “organisasi teroris asing” karena keterlibatannya dalam serangan Pahalgam, China mengatakan pada hari Jumat pihaknya dengan tegas menentang semua bentuk terorisme dan sangat mengutuk serangan teroris yang terjadi pada 22 April.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian mengatakan, “Tiongkok menyerukan negara -negara daerah untuk meningkatkan kerja sama kontraterorisme dan bersama -sama menjaga keamanan dan stabilitas local.”
The Resistance Front (TRF) dikatakan sebagai proxy dari pakaian teror yang berbasis di Pakistan Lashkar-e-tayyaba (Let). Itu mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror Pahalgam 22 April yang telah menewaskan 26 orang, tetapi kemudian mundur ketika ketegangan melonjak antara India dan Pakistan.
Pada hari Jumat, AS menetapkan TRF sebagai “organisasi teroris asing” dan teroris worldwide yang ditunjuk secara khusus.
Setelah ini, Pakistan mengatakan itu “membongkar” jaringan teroris dan segala upaya untuk menghubungkan serangan teror Pahalgam dengan Lashkar-E-Tayyaba yang “mati” (Let) menentang “realitas tanah”.
Kantor luar negeri Pakistan merilis pernyataan pada hari Jumat, mengatakan penyelidikan atas insiden Pahalgam “masih tidak meyakinkan”.
“Setiap keterkaitan dengan Allow, sebuah organisasi mati yang dilarang di Pakistan memungkiri realitas tanah,” tambah pernyataan itu.
Pakistan lebih lanjut mengklaim bahwa mereka telah “secara efektif dan komprehensif membongkar pakaian yang bersangkutan, menangkap dan menuntut kepemimpinan, dan mencemoohkan kader -kadernya.”
Pernyataan itu mengatakan Pakistan mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasi, tidak memiliki toleransi terhadap terorisme, dan itu adalah landasan kebijakannya untuk bekerja sama secara internasional terhadap terorisme.