Jumat, 31 Oktober 2025 – 08:50 WIB
Jakarta – Bursa Asia-Pasifik menguat sebagian pada pembukaan perdagangan Jumat, 31 Oktober 2025. Gejolak dipicu redanya gencatan senjata antara Washington dan Beijing setelah pertemuan kedua pimpinan negara, yakni Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Baca Juga:
Bursa Asia Bergejolak Respons Pernyataan Bos The Fed Bikin Resah
Salah satunya tentang konflik mengenai unsur tanah jarang yang berpotensi mendorong dua negara tersebut ke dalam perang dagang besar-besaran. Kedua pimpinan negara kuat itu mencapai kesepakatan perdagangan pada pertemuan di Korea Selatan pada Kamis, 30 Oktober 2025.
“Kedua belah pihak tampaknya mempertahankan daya tawar untuk negosiasi di masa mendatang dengan menjadikan langkah-langkah ini sebagai alat tawar-menawar,” ungkap Ahli Strategi Pasar Global JPMorgan Asset Management, Chaoping Zhu, dikutip dari CNBC Internasional pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Baca Juga:
Trump Dihadiahi Mahkota Emas dari Korea Selatan, Ngebet Ingin ‘Memakainya’
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melesat lebih dari 1 persen hingga mencapai rekor baru. Indeks Topix juga mencatat rekor tertinggi setelah mencetak kenaikan pesat 0,79 persen.
Baca Juga:
Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Rebound Meski Bursa Asia Melemah
Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,19 peraeb setelah mencapai rekor tertinggi baru pada Kamis, 30 Oktober 2025. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham berkapitalisasi kecil melonjak 0,47 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Australia meningkat 0,45 persen di awal pembukaan pasar. Indeks Hang Seng Hong Kong turun dari 26.282,69 ke level 26.256.
Sementara di Wall Street, ketiga indeks utama ditutup merah karena investor menilai sejumlah laporan keuangan perusahaan teknologi besar. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,99 persen ke level 6.822,34,
Nasdaq Composite anjlok 1,57 persen menjadi 23.581,14. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 109,88 poin atau 0,23 persen ke posisi 47.522,12.

Donald Trump dan Xi Jinping Sepakat soal Logam Tanah Jarang
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku bersepakat dengan Presiden China Xi Jinping untuk memangkas tarif perdagangan sebagai imbalan.
VIVA.co.id
30 Oktober 2025
 
 

