Sabtu, 18 Oktober 2025 – 12: 06 WIB

VIVA — Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akhirnya buka suara soal pihak yang melaporkan dugaan pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia ke FIFA. Dalam klarifikasinya, FAM menegaskan laporan itu bukan berasal dari Indonesia maupun PSSI, melainkan dari individu asal Vietnam.

Baca Juga:

Ini Dia Pemain Ketiga Timnas Indonesia yang Post Bela Erick Thohir

Wakil Presiden FAM, Datuk S. Sivasundaram, menjelaskan laporan tersebut masuk tak lama setelah laga kualifikasi Piala Asia 2027 antara Malaysia dan Vietnam pada Juni lalu.

“Pada 11 Juni 2025, sebuah pengaduan diajukan oleh seorang individu dari Vietnam yang mempermasalahkan keaslian dokumen terkait (pemain keturunan Malaysia),” kata Sivasundaram, dikutip dari laman Makan Bola.

Baca Juga:

Shin Tae-yong Disebut Pikirkan Nama Baik Erick Thohir sampai Rela Lakukan Hal Ini ke Pemain

Pernyataan itu sekaligus membantah report yang sempat beredar bahwa Indonesia berada di balik laporan tersebut karena disebut iri dengan peningkatan performa Harimau Malaya.

Setelah menerima laporan, FIFA langsung bergerak cepat. Badan sepak bola dunia itu membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi tujuh pemain Malaysia.

Baca Juga:

Jepang Sudah Hancurkan Brasil, Jerman hingga Spanyol, Timnas Indonesia Masih Gonta-ganti Pelatih

Dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa information tempat lahir kakek dan nenek para pemain telah diubah agar tampak seolah-olah berasal dari Malaysia.

“Setelah itu, FIFA membuka penyelidikan atas masalah ini. Dari Agustus hingga Oktober 2025, proses disipliner dilakukan oleh FIFA,” ujar Sivasundaram.

Hasil investigasi menyebut leluhur para pemain tersebut bukan dari Malaysia, melainkan dari Amerika Latin dan Belanda. Fakta itu menjadi dasar bagi FIFA untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap FAM dan tujuh pemain terkait.

Pada 22 Agustus 2025, FIFA secara resmi memberitahu FAM bahwa mereka telah membuka proses disipliner formal. Dari hasil akhir, masing-masing pemain dijatuhi hukuman larangan bermain selama 12 bulan serta denda sebesar 2 000 franc Swiss.

Sementara itu, FAM dikenai denda 350 ribu franc Swiss atau sekitar Rp 7, 2 miliar karena dianggap melanggar aturan administrasi internasional terkait dokumen naturalisasi.

Tujuh pemain yang terlibat dalam kasus ini adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Meski telah dijatuhi sanksi, FAM berupaya membela diri. Federasi mengklaim adanya kesalahan teknis dalam pengumpulan dan penyerahan dokumen pemain, bukan tindakan manipulatif yang disengaja.

Halaman Selanjutnya

“Anda bertanya mengapa kami tidak membuktikan leluhur mereka, kami tidak bisa mengungkapkannya sekarang dan membiarkan kasus ini selesai. Pada saat yang sama, kami sedang membentuk badan independen,” ujar Sivasundaram dalam konferensi pers yang dikutip dari Arena Astro.

Tautan Sumber