Selasa, 18 November 2025 – 18:00 WIB
Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikti Saintek Prof Dr Mukhamad Najib. Foto: Arry Saputra/JPNN
jatim.jpnn.comSURABAYA – Sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Timur dikabarkan mengalami kekurangan mahasiswa baru.
Salah satu penyebab yang sering disebut ialah keberadaan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) yang kini menerima lebih banyak mahasiswa.
Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikti Saintek Prof Dr Mukhamad Najib menilai persoalan itu tidak bisa disederhanakan hanya karena faktor PTN-BH.
“Datanya perlu kita lihat dulu. Ada juga PTS yang justru kelebihan mahasiswa. Ini bisa jadi bukan karena PTN-BH, tetapi ada dinamika persaingan di antara PTS sendiri,” ujar Najib di Surabaya, Senin (18/11).
Najib mengungkapkan secara agregat jumlah mahasiswa di Jawa Timur justru meningkat. Dari 2024 ke 2025, jumlah mahasiswa baru di provinsi itu naik sekitar 30 ribu orang.
“Artinya, bisa jadi ada PTS yang memang tidak mampu mengejar jumlah mahasiswa itu karena persaingan yang semakin ketat,” jelasnya.
Menurut Najib, kondisi ini harus menjadi bahan refleksi bagi PTS untuk terus meningkatkan kualitas agar tetap memiliki daya tarik di mata calon mahasiswa.
Karena itu, pihaknya mendorong Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) meningkatkan komitmen dalam tata kelola PTS.
Kemendikti Saintek menyatakan penyebab PTS di Jatim kekurangan mahasiswa bukan semata karena PTN-BH, tetapi karena ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google Berita












