Minggu, 19 Oktober 2025 – 14: 00 WIB
VIVA — Dua-kali juara dunia MotoGP, Francesco Bagnaia atau yang lebih dikenal Pecco mengalami salah satu hasil terburuk dalam karirnya saat sprint race di sirkuit Phillip Island Circuit, Australia. Dari start yang sudah kurang optimal hingga kecepatan rata-rata yang terpaut jauh dari pesaing,
Baca Juga:
Sprint Race Penuh Dramatization, Alex Marquez Selamatkan Gresini Racing di Phillip Island
Alih-alih bersaing di barisan depan seperti biasanya, Bagnaia justru terpuruk, kehilangan kecepatan, dan bahkan kesulitan mengendalikan motornya. Ia sendiri menyebut hasil tersebut sebagai “humiliating” atau memalukan. Mari kita bedah kronologi dan information performa yang membuat hasil ini begitu mengejutkan.
Pembalap Ducati, Pecco Bagnaia
Baca Juga:
Rekor Marc Marquez Terancam Pecah di MotoGP Australia, Ini Pembalap yang Mengintai!
Awal yang Buruk Sejak Kualifikasi
Masalah Bagnaia sudah tampak sejak sesi kualifikasi. Meski tampil cukup baik dalam latihan bebas, performanya anjlok ketika harus bersaing dalam time strike.
Baca Juga:
Pemain Baru MotoGP Kirim Sinyal Kuat Soal Nomor Balap 2026
Bagnaia hanya mampu mencatat waktu yang menempatkannya di posisi ke- 11 Masalah bertambah ketika steward MotoGP menjatuhkan penalti tiga posisi grid karena dianggap menghalangi pembalap lain selama sesi kualifikasi. Artinya, ia harus beginning dari posisi ke- 14, situasi yang membuat peluangnya bersaing di sprint semakin berat.
“Sprint hari ini cukup memalukan, berada di sana dan tidak mampu bertarung, tidak mampu berbuat apa-apa, melaju dua detik lebih lambat dari kecepatan saya sendiri saat latihan,” kata Pecco.
Sprint Race: Dari Harapan ke Kekacauan
Balapan sprint di Phillip Island berlangsung sepanjang 13 lap. Namun sejak lampu begin menyala, Bagnaia langsung kehilangan banyak posisi.
Pada lap pertama, ia turun ke posisi ke- 12 Laju buruk itu terus berlanjut bahkan pada lap kelima, ia sudah terlempar ke posisi 20, hanya di depan satu pembalap yang berada di belakangnya.
Hingga bendera finis dikibarkan, Bagnaia tak mampu memperbaiki posisinya dan akhirnya finis di urutan ke- 19, tertinggal 32, 408 detik dari pemenang sprint, Marco Bezzecchi (Aprilia).
Bagi pembalap yang biasanya bersaing memperebutkan podium, hasil ini bukan sekadar hari buruk, tetapi sebuah peringatan keras.
Information splash demi lap memperlihatkan betapa buruk performa Bagnaia di Australia. Berdasarkan analisis kecepatan rata-rata:
– Rata-rata waktu lap Bagnaia: 1 menit 30, 064 detik
Halaman Selanjutnya
– Rata-rata waktu lap Bezzecchi (pemenang): 1 menit 27, 560 detik