Sabtu, 14 Juni 2025 – 16: 20 WIB

Jakarta, Viva — Financial Institution Indonesia (BI) mengungkapkan, aliran modal asing masuk atau funding inflow ke pasar keuangan Indonesia pada pekan kedua Juni 2025 mencapai Rp 5, 20 triliun. Hal ini terdiri dari beli neto di pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN).

Baca juga:

OJK Targetkan RI Punya Sedikitnya 3 Bank Syariah Sebesar BSI

Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan berdasarkan data transaksi 10 – 12 Juni 2025, telah terjadi beli neto sebesar Rp 0, 83 triliun di pasar saham, dan Rp 5, 08 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp 0, 71 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Berdasarkan data transaksi 10 – 12 Juni 2025, non residen tercatat beli neto sebesar Rp 5, 20 triliun,” ujar Denny dalam keterangannya dikutip Sabtu, 14 Juni 2025

Baca juga:

Betah di Zona Merah, IHSG Ditutup Melemah 0, 53 Persen

Gedung Bank Indonesia.

Denny menjelaskan, untuk premi risiko investasi (Credit Default Swaps/CDS) Indonesia lima tahun per 12 Juni 2025 turun menjadi 73, 47 basis poin (bps).

Baca juga:

Garap Potensi Daerah, Sejumlah Pemda Minta Bantuan Kadin Cari Investor

“Premi CDS Indonesia 5 tahun per 12 Juni 2025 sebesar 73, 47 bps, turun dibanding dengan 6 Juni 2025 sebesar 75, 92 bps,” jelasnya.

Adapun selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen hingga 12 Juni 2025, non residen tercatat jual neto sebesar Rp 47, 54 triliun di pasar saham dan Rp 21, 82 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp 53, 91 triliun di pasar SBN.

“Financial institution Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

Resource: VIVAnews/Ikhwan Yanuar

Halaman Selanjutnya

Tautan sumber