Jalanan Metro Policde of Metro Jaya, Balth Pool Ade

Kamis, 28 Agustus 2025 – 16:35 WIB

Jakarta, Viva – Polda Metro Jaya membongkar peran, Eka dan Wiranto, dua tersangka kasus penculikan berujung pembunuhan sadis terhadap Kepala Cabang Pembantu salah saru bank BUMN di Cempaka Putih, bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).

Baca juga:

Penampakan Pelajar yang Bawa 9 Busur Panah Mau Nyusup Demo Buruh di DPR

Keduanya ternyata menjadi ‘mata-mata’ korban sebelum diculik. Hal itu diungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi.

“Tim pantau (surveillance) korban MIP, sebelum diculik,” katanya, Kamis, 28 Agustus 2025.

Baca juga:

Horor! Pelajar di Stasiun Tanah Abang Tertangkap Bawa 9 Busur Panah, Diduga Mau Nyusup Demo Buruh di DPR

Jalanan Metro Policde of Metro Jaya, Balth Pool Ade

Jalanan Metro Policde of Metro Jaya, Balth Pool Ade

Foto:

  • Viva.co.id/foe Peace Simbolon

Dari foto yang diterima, Eka tampak mengenakan kaos putih dengan tubuh kurus, sedangkan Wiranto berperawakan gempal dengan kaos hitam. Keduanya ditangkap di lokasi berbeda, Eka di Penjaringan, Jakarta Utara, sementara Wiranto di Cikarang Barat.

Baca juga:

Demo Buruh di DPR, Polisi Siapkan Penyekatan Cegah Pelajar Ikut Aksi

Untuk diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga diculik terlebih dahulu.

Hal tersebut terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang. Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.

Jasad korban ditemukan esok harinya pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban.

Polda Metro Jaya sejauh ini berhasil meringkus 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji tersebut. Salah satu diantara mereka ada nama pengusaha bimbingan belajar online, Dwi Hartono. Dalam kasus ini Dwi Hartono merupakan aktor intelektual.

Kuasa hukum ahli waris Benyamin Sueb, Jainal Riko Frans Tampubolon (tengah)

Ahli Waris Benyamin Sueb Ngamuk ke Polda Metro, Ternyata Ini Penyebabnya

Ahli waris Benyamin Sueb menuntut kepastian hukum terkait laporan yang sudah setahun mandek.

img_title

Viva.co.id

28 Agustus 2025

Tautan Sumber