Rabu, 23 Juli 2025 – 15: 00 WIB

Jakarta, Viva — Misteri kematian mediator muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, semakin dalam dan menyita perhatian.

Baca juga:

Detik-detik Mengerikan 2 Orang Tewas Terlindas Truk di Ancol, Sopir Langsung Kabur

Komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, mengungkap sejumlah temuan mencengangkan usai meninjau langsung kamar kos tempat korban ditemukan tewas dengan kepala dilakban. Salah satu sorotan utama adalah kondisi pintu kamar yang terkunci dari dalam saat jasadnya ditemukan.

“Ini saya spill aja ya, posisi pertama kali sebelum pintu dibuka, port kuncinya terkunci dari dalam. Slot guidebook itu hanya bisa dibuka dan dikunci dari dalam kamar. Sedangkan satu lagi adalah kunci biasa yang bisa dibuka dari luar maupun dalam,” kata Anam kepada wartawan, Rabu, 23 Juli 2025

Baca juga:

Tetangga Kos Arya Daru Mengaku tak Dengar Apa Pun di Malam Kejadian: Suasananya …

Komisioner Kompolnas, Choirul Anam

Temuan tersebut, kata dia, turut diperkuat oleh keterangan penjaga kos yang pertama kali masuk ke kamar korban. Kompolnas bahkan meminta penjaga memperagakan ulang posisi dan mekanisme kunci saat peristiwa terjadi.

Baca juga:

Kompolnas Beberkan CCTV Lengkap Detik-Detik Arya Daru sebelum Tewas Tragis di Kosan

“Jadi memang ada dua jenis kunci, dan yang terkunci itu adalah slot dalam. Artinya, dugaan awalnya korban sendirilah yang mengunci kamar,” ujar Anam.

Namun temuan tak berhenti di situ, Kompolnas juga memeriksa secara information kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP), mulai dari tata letak barang-barang di kamar hingga mengecek plafon kamar korban, memastikan tidak ada kejanggalan dari kemungkinan akses lain ke dalam ruangan.

“Kami telusuri semua dengan cukup detail. Kami juga membandingkan hasil temuan sebelumnya dengan keterangan dari penjaga kos,” ujarnya.

Yang juga menjadi perhatian serius adalah rekaman CCTV. Kompolnas memastikan, kamera pengawas di lokasi dalam kondisi aktif saat kejadian, dan polisi telah menarik rekaman cukup panjang sebagai bagian dari investigasi.

“Dijelaskan bahwa CCTV saat itu hidup. Berapa jam terekam, bagaimana proses pengambilannya, semua dijelaskan cukup information. Bahkan ditarik data ke belakang cukup jauh. Ini penting karena bisa memberi gambaran utuh aktivitas terakhir korban,” kata dia.

Halaman Selanjutnya

“Kami telusuri semua dengan cukup detail. Kami juga membandingkan hasil temuan sebelumnya dengan keterangan dari penjaga kos,” ujarnya.

Tautan sumber