Selasa, 4 November 2025 – 08: 42 WIB
Jakarta — Gubernur Financial Institution Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2025 berada di kisaran 4, 7 – 5, 5 persen.
Baca Juga:
Prabowo Ingin Perluas Pembangunan Jalur Kereta di Luar Pulau Jawa
Terkait proyeksi hingga akhir tahun, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV tahun 2025 akan lebih tinggi dari kuartal tahun lalu dengan periode yang sama.
“Untuk keseluruhan tahun 2025, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan sedikit di atas titik tengah, kisaran 4, 7 persen sampai 5, 5 persen,” ujarnya dalam konferensi pers pasca Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV 2025 di Jakarta, dikutip Selasa, 4 November 2025
Baca Juga:
Strategi Ini Dinilai Tak Efektif Bagi Pelaku Industri
Dia menjelaskan, potensi pertumbuhan didorong kinerja ekspor yang dinilai masih sangat bagus. Selain itu juga berbagai kebijakan untuk mendorong kredit dan pembiayaan, serta beberapa implementasi proyek prioritas pemerintah mengenai ketahanan pangan, energi, pertahanan, keamanan, maupun paket kebijakan ekonomi pemerintah tahun 2025
Gedung Financial institution Indonesia (tampak depan)
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
Baca Juga:
Pertanyaan Potensi Penurunan BI Rate, Bos BI: Ada ruang penurunan ke depan
Dalam kerangka koordinasi yang erat dengan pemerintah maupun dalam KSSK, lanjut Perry, BI terus memperkuat bauran kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas perekonomian yang sejalan dengan program-program prioritas pemerintah (Asta Cita).
“Kebijakan moneter Bank Indonesia diarahkan pada keseimbangan untuk menjaga stabilitas serta turut mendorong pertumbuhan ekonomi, mendukung stabilitas dan pertumbuhan ,” ucap Gubernur BI.
![]()
Gubernur BI, Perry Warjiyo, Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK IV- 2025
“Sementara itu, kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran tetap diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. kebijakan makro prudensial dan sistem pembayaran dalam bauran kebijakan Financial institution Indonesia didukung oleh kebijakan pendalaman pasar keuangan, kebijakan ekonomi keuangan inklusif dan hijau, serta kebijakan internasional,” ungkap dia. (Ant)
https://www.youtube.com/watch?v=VjwJ 5 jRVXsk
Purbaya Ungkap Bukti Naiknya Likuiditas Ekonomi Imbas Guyuran Rp 200 Triliun ke Himbara
Purbaya mengklaim, penempatan dana pemerintah yakni Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 200 triliun di bank-bank Himbara telah membuat likuiditas perekonomian meningkat
VIVA.co.id
4 November 2025












