Rabu, 9 Juli 2025 – 07:44 WIB

Karawang, VIVA – Banjir menggenangi ratusan rumah yang tersebar di delapan desa sekitar tiga kecamatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Debit banjir terjadi karena meluapnya sejumlah sungai di daerah tersebut.

Baca juga:

Pramono Soroti Risiko Modifikasi Cuaca, Was-was Hujannya Dialihkan ke Laut Jakarta

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Ferry Muharam menjelaskan selain meluapnya beberapa sungai, tingginya curah hujan jug jadi faktor lain.

Ratusan rumah yang terendam banjir di antaranya terjadi di Desa Karangligar, Mekarmulya, Mulyajaya, dan Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat.

Baca juga:

Pramono Sebut Hampir Semua Banjir di Jakarta Teratasi, BPBD Catat Masih Ada 3 RT dan 2 Jalan Tergenang

Selain itu, banjir juga terjadi di Desa Sukaharja dan Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur. Banjir juga melanda Kelurahan Tanjungmekar dan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat.

https://www.youtube.com/watch?v=3rcb8wtjz10

Baca juga:

Terungkap! Ini Biang Keladi Banjir di Jalan Rasuna Said Jakarta

Adapun untuk ketinggian air di delapan desa yang dilanda banjir itu bervariasi.

“Titik banjir terparah terjadi di Desa Karangligar, ketinggian air mencapai sekitar 2 meter,” kata Ferry.

Dia mengatakan, banjir yang melanda delapan desa itu merendam lebih dari 100 rumah. Kondisi itu membuat warga terdampak banjir harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Ferry mengatakan tim dari BPBD Karawang juga sudah melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Selain itu, BPBD Karawang juga terus melakukan pendistribusian logistik untuk warga terdampak banjir.

Banjir yang terjadi di sekitar tiga kecamatan tak hanya karena tingginya curah hujan di wilayah Karawang. Namun, juga dipicu karena meluapnya sungai Citarum, Cibeet dan sungai Cidawolong.

Selain merendam pemukiman warga, banjir juga merendam jalan raya, sarana pendidikan dan areal sawah. (Semut)

Halaman Selanjutnya

Dia mengatakan, banjir yang melanda delapan desa itu merendam lebih dari 100 rumah. Kondisi itu membuat warga terdampak banjir harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Halaman Selanjutnya

Tautan sumber