Jumat, 1 Agustus 2025 – 08: 30 WIB

Papua, hidup — Kontak senjata kembali pecah antara prajurit TNI dengan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Baca juga:

Dua Pentolan OPM Tewas di Tangan TNI, Terbongkar Aliran Dana Gelap dan Dokumen Separatis

Peristiwa itu terjadi saat pasukan TNI tengah melaksanakan operasi pengamanan di Kampung Tigilobak, Kamis, 31 Juli 2025 Baku tembak tak terhindarkan setelah OPM melakukan perlawanan bersenjata terhadap pasukan negara.

“Operasi ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menegakkan kedaulatan negara. Serta merebut kembali senjata milik negara yang dirampas oleh gerombolan Separatis OPM,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 Agustus 2025

Baca juga:

BMKG: Gelombang Tsunami 19 Cm Terpantau di Pelabuhan Sarmi Papua

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi

Foto:

  • Viva.co.id/ fajar Ramadhan

Dalam baku tembak tersebut, tiga anggota OPM tewas di tempat. Mereka diidentifikasi sebagai Trouble Wanimbo, Meni Waker alias Jumadon Waker, dan satu lainnya masih dalam proses identifikasi.

Baca juga:

Kepala BMKG: Indonesia Bisa Berpotensi Tidal wave Lebih dari 50 cm

“Ado Wanimbo diketahui sebagai Danwil Ugimba Kodap VIII Kemabu, namanya masuk dalam DPO Polres Mimika melalui surat DPO/ 36/ IV/ 2017/ Reskrim tertanggal 30 April 2018,” ujar Kristomei.

Tak hanya itu, TNI juga berhasil menyita sejumlah barang bukti penting dari lokasi kejadian. Salah satunya adalah senjata api jenis SS 2 V 4 milik prajurit TNI yang gugur pada tahun 2019 Senjata tersebut disita bersama teleskop Trijicon, tiga magazen, 64 butir munisi kaliber 5, 56 mm, hingga satu senapan angin.

Barang bukti lain yang diamankan antara lain empat system handphone, dompet, power bank, senter kepala, emas, alat-alat tajam, dokumen pribadi, uang jutaan rupiah, dua noken, dan satu tas selempang.

“Ditemukannya senjata organik milik prajurit TNI yang gugur menjadi bukti nyata kekejaman kelompok separatis OPM yang merampas senjata setelah melakukan pembunuhan,” ucap Kristomei.

Operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025, yang merupakan perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.

Disatu sisi, TNI terus memperkuat perannya sebagai penjaga kedaulatan serta melindungi masyarakat di tanah Papua, lewat pendekatan humanis, dialogis dan berlandaskan peraturan perundang- undangan.

TNI, tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan hendak kembali ke pangkuan NKRI guna bersama membangun Papua demi masa depan yang lebih damai dan sejahtera.

“Di luar aspek penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua,” kata dia lagi.

Halaman Selanjutnya

Barang bukti lain yang diamankan antara existed empat unit handphone, dompet, power financial institution, senter kepala, emas, alat-alat tajam, dokumen pribadi, uang jutaan rupiah, dua noken, dan satu tas selempang.

Tautan sumber