Diterbitkan pada: 16 November 2025 05: 18 IST
OBC Mahasangh Baban Taywade menyatakan bahwa hal ini telah menyebabkan hilangnya satu kursi OBC di perusahaan kota Nagpur, dan menulis surat kepada ketua menteri Devendra Fadnavis, menuntut agar dia menyelidiki masalah tersebut.
MUMBAI: Presiden OBC Mahasangh Baban Taywade pada hari Sabtu keberatan dengan metodologi penghitungan yang digunakan untuk menentukan kursi OBC dalam jajak pendapat lokal, dengan mengatakan bahwa hal itu akan mengakibatkan berkurangnya jumlah kursi bagi masyarakat. Dia menyatakan bahwa hal ini telah menyebabkan hilangnya satu kursi OBC di perusahaan kota Nagpur, dan menulis surat kepada Menteri Utama Devendra Fadnavis, menuntut agar dia menyelidiki masalah tersebut.
Kursi yang dipesan di badan lokal mempertimbangkan jumlah total kursi yang dimilikinya dan persentase reservasi karena komunitas tertentu, yang dalam kasus OBC adalah 27 %. Metodologi yang ditentang Taywade dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum Negara Bagian (SEC). Menurut pemimpin OBC, dengan perhitungan ini, jika jumlah kursi OBC termasuk pecahan, maka pecahan tersebut akan diabaikan, tidak demikian halnya dengan komunitas complete seperti kasta terdaftar (SC), suku terdaftar (ST) dan perempuan.
“Untuk SC, ST, dan perempuan, jika angkanya ada pecahan dan di atas 0, 50, maka dibulatkan ke angka berikutnya sehingga mendapat tambahan satu kursi,” ujarnya. “Dalam perhitungan perusahaan kota Nagpur, jumlah complete kursi adalah 151 dan kuota OBC adalah 27 Dibagi dengan 100, hasilnya adalah 40, 77 Namun pecahan ini diabaikan sesuai rumus SEC, dan bukannya 41 kursi, yang diumumkan adalah 40 kursi OBC. Jika hal yang sama terjadi pada SC/ST atau kuota perempuan, mereka akan mendapat satu kursi tambahan. Ini adalah ketidakadilan bagi komunitas OBC.”
Taywade mengatakan dia telah membahas masalah ini dengan Menteri Utama Devendra Fadnavis, yang meyakinkannya bahwa dia akan menyelidikinya.













