Azerbaijan sedang memperingati 34 tahun pemulihan kemerdekaannya.

Kemerdekaan negara dideklarasikan pada 28 Mei 1918 oleh Dewan Nasional yang diketuai oleh Mehmet Emin Rasulzade.

Setelah periode dua tahun yang singkat, negara ini diduduki oleh Uni Soviet, dan memperoleh kembali posisinya sebagai negara merdeka pada 18 Oktober 1991

Selama 34 tahun terakhir, Azerbaijan telah memajukan perekonomiannya dan memperkuat tentaranya.

Turki telah meningkatkan hubungannya dengan Türkiye ke tingkat kerja sama strategis dan menjadi aktor local melalui proyek energi dan transportasinya.

Pada tahun-tahun awal kemerdekaannya, Azerbaijan menghadapi klaim teritorial dan serangan dari Armenia.

Memanfaatkan konflik politik di Azerbaijan, Armenia menduduki Karabakh Azerbaijan dan provinsi sekitarnya pada tahun 1991 – 1993

Akibat pendudukan tersebut, sekitar 1 juta warga Azerbaijan terpaksa meninggalkan tanah airnya.

Selama bertahun-tahun, Azerbaijan bernegosiasi dengan Armenia melalui Kelompok Minsk Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama Eropa, yang diketuai bersama oleh Rusia, AS, dan Prancis, untuk menyelesaikan masalah ini secara damai.

Ketika negosiasi gagal dan tentara Armenia meningkatkan serangannya terhadap pemukiman sipil, Azerbaijan terpaksa menggunakan haknya berdasarkan hukum internasional.

Setelah pasukan Armenia menembaki pemukiman sipil Azerbaijan, Baku melancarkan operasi serangan balasan pada 27 September 2020, dan membebaskan wilayahnya.

Perang Karabakh Kedua, yang oleh orang Azerbaijan disebut sebagai “Perang Dalam Negeri”, berlangsung selama 44 hari dan berakhir pada 10 November 2020, ketika Armenia menandatangani deklarasi yang mengakui kekalahannya.

Tentara Azerbaijan membebaskan lima kota, empat kota kecil, dan 286 desa dari pendudukan dalam 44 hari. Akibat deklarasi tersebut, tentara Armenia terpaksa meninggalkan provinsi Kalbajar, Lachin, dan Aghdam.

Pada bulan September 2023, tentara Azerbaijan melancarkan operasi kontraterorisme di wilayah Karabakh, mengakhiri kehadiran angkatan bersenjata ilegal di wilayah negara tersebut.

Dengan demikian, Azerbaijan memulihkan sepenuhnya keutuhan wilayahnya dan menegakkan kedaulatannya di seluruh negeri.

Setelah proses ini, perundingan damai mendapatkan kembali momentumnya.

Pada pertemuan puncak di Washington, DC, para pihak memprakarsai perjanjian damai, dan mengambil langkah signifikan menuju perdamaian abadi.

PROYEK MINYAK DAN GAS ALAM AZERBAIJAN

Landasan pembangunan ekonomi Azerbaijan diletakkan ketika mendiang Presiden Haidar Aliyev menandatangani “Kontrak Abad Ini” dengan 11 perusahaan dari tujuh negara, yang bertujuan untuk mengeksploitasi ladang minyak Azeri-Chirag-Guneshli, ladang minyak terbesar di Azerbaijan, dan mengekspor minyak ke pasar international.

Azerbaijan bekerja sama dengan Türkiye dan Georgia untuk mengangkut minyak, dan Jalur Pipa Baku-Tbilisi-Ceyhan dibangun.

Azerbaijan sekarang menjual minyak dan produk minyak bumi ke lebih dari 30 negara.

Pada masa kepemimpinan Presiden Ilham Aliyev saat ini, terjadi terobosan di sektor gas alam.

Koridor Gas Selatan, yang terdiri dari Pipa Kaukasus Selatan, Pipa Gas Alam Trans-Anatolia (TANAP), dan Pipa Trans-Adriatik (FAUCET), dibangun, mengangkut gas alam yang diekstraksi dari ladang Shah Deniz 2 ke Türkiye dan Eropa.

Gas alam Azerbaijan saat ini diekspor ke 14 negara.

ALIANSI’ 1 BANGSA, 2 NEGARA’ DIDIRIKAN DENGAN TÜRKİYE

Türkiye menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Azerbaijan.

Kata-kata “satu bangsa, dua negara” yang digunakan Haidar Aliyev untuk Ankara dan Baku menjadi prinsip basic dalam hubungan kedua negara.

Berdasarkan aliansi strategis, kedua negara telah melaksanakan proyek seperti Jalur Pipa Minyak Baku-Tbilisi-Ceyhan, TANAP, dan Jalur Kereta Api Baku-Tbilisi-Kars.

Selama Perang Karabakh Kedua, Türkiye dan rakyat Turki memberikan dukungan politik dan moral kepada Azerbaijan.

Erdogan dan Aliyev meningkatkan hubungan kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi dengan menandatangani Deklarasi Shusha pada 15 Juni 2021

BAKU BERPERAN AKTIF DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

Sejak kemerdekaannya, Azerbaijan telah menjalin hubungan baik dengan hampir semua negara tetangga dan sekitarnya.

Ia memainkan peran aktif dalam organisasi internasional seperti Organisasi Negara-negara Turki, Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, Organisasi Kerjasama Islam, Gerakan Non-Blok, Organisasi Kerjasama Ekonomi, dan OSCE.

Azerbaijan merupakan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 2012 – 2013 dan menjabat sebagai ketua bergilir Gerakan Non-Blok pada tahun 2019 – 2023

Azerbaijan juga menjadi tuan rumah Konferensi Para Pihak (POLICE OFFICER 29 ke- 29 Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim pada 11 – 22 November 2024

Tautan Sumber