Iran telah sangat mengkritik Amerika Serikat karena menggunakan sanksi ekonomi sebagai cara untuk menekan negara -negara independen seperti Iran dan India, menuduh Washington mencoba memblokir pertumbuhan dan perkembangan mereka, IAN melaporkan pada hari Kamis.
Dalam sebuah pos di platform media sosial X, kedutaan Iran di India menyatakan, “Amerika Serikat terus mempersenjatai ekonomi dan menggunakan sanksi untuk memaksakan kehendaknya pada negara -negara independen seperti Iran dan India. Tindakan yang tidak adil dan berbahaya ini bertentangan dengan hukum internasional dan melanggar kedaulatan nasional. Ini tidak kurang dari bentuk contemporary dari imperialisme ekonomi.”
Amerika Serikat terus mempersenjatai ekonomi dan penggunaan #sanctions sebagai alat untuk mendikte kehendaknya pada negara -negara independen seperti Iran dan India dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka. Tindakan diskriminatif paksaan ini melanggar prinsip -prinsip hukum internasional dan …
– Iran di India (@iran_in_india) 31 Juli 2025
Iran juga mengatakan bahwa berdiri tegak pada kebijakan AS seperti itu adalah bagian dari gerakan yang lebih besar untuk membangun tatanan dunia multilateral non-Barat dan untuk memperkuat Global South.
Pernyataan itu datang tak lama setelah itu Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25 persen untuk barang -barang India, bersama dengan penalti di India karena membeli minyak Rusia, mulai 1 Agustus.
Sementara itu, kementerian luar negeri Iran mengutuk sanksi baru AS terhadap perdagangan minyak Iran, menyebut mereka “tindakan jahat” yang bertujuan untuk melukai ekonomi negara dan merugikan kesejahteraan rakyatnya.
Berbicara kepada media di Teheran, juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmail Baqaei sangat mengkritik sanksi baru AS yang menargetkan individu, perusahaan, dan kapal Iran yang terkait dengan industri minyak dan energi Iran.
“Sanksi ini menunjukkan permusuhan yang jelas dari para pemimpin Amerika terhadap rakyat Iran,” kata Baqaei. Dia menggambarkan pendekatan AS sebagai unilateral, ilegal, dan ancaman serius terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.
Kementerian Luar Negeri Iran Mengutuk Sanksi Baru AS Terhadap Iran @IRIMFA_SPOX Esmail Baqaei sangat mengutuk pengenaan sanksi baru oleh AS terhadap sekelompok individu, entitas, dan kapal Iran yang terkait dengan sektor minyak dan energi Iran.
Baqaei dijelaskan … pic.twitter.com/ydjdqx 3 vzx– Kementerian Luar Negeri, Republik Islam Iran (@Irimfa_en) 31 Juli 2025
“AS terus mengabaikan aturan global, hak asasi Manusia dan menghormati kedaulatan nasional, “tambahnya.” Tindakan -tindakan ini membuat dunia berisiko dan dapat dilihat sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Iran telah lama menuduh AS secara tidak adil menargetkannya melalui sanksi, terutama di sektor -sektor utama seperti minyak dan keuangan, yang memainkan peran utama dalam ekonomi negara itu.
(dengan input IANS)