Kamis, 31 Juli 2025 – 15: 56 WIB

Viva — Antrian pembelian BBM di SPBU (30/ 7 terlihat sudah tidak seramai hari-hari sebelumnya pada minggu pertama penutupan jalan Jalur Gumitir yang dimulai pada 24 Juli 2025 Antrian mobil kurang lebih hanya 15 meter, antrian sepeda motor kurang lebih 25 meter dan masyarakat mengantri dengan tertib dan teratur.

Baca juga:

Pertamina Tegaskan NZE Sebagai Strategi Utama Perusahaan untuk Ketahanan Energi Nasional

Location Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan, Pertamina telah memenuhi kebutuhan BBM di SPBU terdampak, termasuk Jember.

“Segala skenario di lapangan masif kita lakukan, alhamdulillah terlihat antrian berangsur terurai dan SPBU beroperasi maksimal. Ini menjadi hasil nyata atas alternatif alih suplai yang sudah kita maksimalkan dalam rangka membanjiri kebutuhan BBM di Jember dan sekitarnya,” terang Ahad.

Baca juga:

Kejagung Warning Riza Chalid Agar Datang Panggilan Ketiga pada 4 Agustus

Dampak dari penutupan Jalur Gumitir, berimbas pada perubahan rute kendaraan bermuatan besar termasuk mobil tangki Pertamina. Jalur yang semula Banyuwangi– Gumitir– Jember menjadi Banyuwangi– Situbondo– Arak-Arak– Bondowoso– Jember. Alhasil, mobilitas mobil tangki yang biasanya hanya menempuh waktu 4 jam untuk Round Time Hours (RTH) mengalami perubahan drastis ke 11 jam.

Baca juga:

Pastikan Keandalan Operasi, Dirut Pertamina Kunjungi Zona Rokan

Kondisi ini kemudian berimbas kepada ‘panic getting’ masyarakat dengan isu kelangkaan BBM. Nyatanya, stok energi masih aman mencukupi namun memang terkendala pada akses distribusi mobil tangki di jalanan.

Beberapa hari di minggu pertama pasca penutup Jalur Gumitir, imbas ‘panic acquiring’ masyarakat menimbulkan antrian pembelian BBM yang mengular di SPBU dengan panjang antrian hingga 2 kilo meter. Segala mitigasi upaya memberikan pelayanan terbaik telah dilakukan oleh Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Patra Niaga. Alih suplai dilaksanakan sebagai mitigasi membanjiri penyaluran di Jember dan sekitarnya, yakni dari Surabaya dan Malang, termasuk dari lintas area, mulai dari Semarang, Boyolali, Rewulu hingga Maos, yang mana penyaluran regular berasal dari Terminal BBM di Banyuwangi.

Terkait kondisi ‘panic getting’ sendiri nyatanya juga menjadi keresahan bagi masyarakat lainnya. Rizki (21, salah seorang konsumen masyarakat Jember menyampaikan keluhannya terkait masyarakat yang banyak melaksanakan aksi ‘panic acquiring’ ini.

“Kondisi antrian yang parah disini sudah terlihat jelas, disebabkan 2 faktor utama. Yang pertama penutupan Jalur Gumitir itu sendiri dan faktor kedua yakni mayarakat yang ‘panic getting’. Kemudian selain itu perlu dilaksanakan solusi atas oknum-oknum yang mengambil kesempatan pada situasi ini,” ujarnya.

Selanjutnya Ahad menyampaikan kepada masyarakat Jember diharapkan dapat membeli BBM sesuai kebutuhan.

“Saat ini proses normalisasi distribusi BBM sudah berjalan untuk location Jember dan sekitarnya, kami himbau agar masyarakat dapat membeli BBM sesuai kebutuhan. Jangan ‘panic getting’ karena kami pastikan stok aman dan tercukupi untuk proses distribusi,” tutup Ahad.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan produk Pertamina, masyarakat dapat memanfaatkan layanan Pertamina Telephone call Center di nomor 135

Halaman Selanjutnya

Terkait kondisi ‘panic acquiring’ sendiri nyatanya juga menjadi keresahan bagi masyarakat lainnya. Rizki (21, salah seorang konsumen masyarakat Jember menyampaikan keluhannya terkait masyarakat yang banyak melaksanakan aksi ‘panic buying’ ini.

Tautan sumber