Jumat, 8 Agustus 2025 – 15:21 WIB
Jakarta, Viva – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengungkapkan, Retret Kadin 2025 yang digelar di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, bertujuan untuk menghasilkan karakter pengusaha yang pejuang dan militan.
Baca juga:
Jelang Retret Kadin 2025, Anindya Bakrie: Pengusaha Harus Kembangkan Wawasan Kebangsaan
Namun, alih-alih hanya mengandalkan aspek pendukung retret seperti penggunaan pesawat Hercules dan nuansa militernya, Anindya menekankan bahwa tujuan menciptakan pengusaha pejuang yang militan adalah fokus utama Kadin Indonesia dari gelaran acara tersebut.
“Intinya bukan soal pakai (pesawat) Herculesnya, dan bukan juga soal militernya,” kata Anindya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Agustus 2025.
Baca juga:
Rupiah Lesu Usai BI Umumkan Turunnya Cadangan Devisa RI Akhir Juli 2025
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie
Foto:
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
“Tapi bagaimana Indonesia itu bisa mempunyai pengusaha-pengusaha pejuang atau pejuang ekonomi,” ujarnya.
Baca juga:
Anindya Pede Perdagangan RI ke AS dan Uni Eropa Bisa Tembus Masing-masing US$100 Miliar 5-10 Tahun Mendatang
Selain itu, Anindya juga berharap bahwa retret ini juga akan meningkatkan kerja sama antara pengusaha dan pemerintah, demi menjaga ketahanan ekonomi.
Terlebih, Dia menekankan bahwa sampai saat ini Kadin Indonesia bahkan telah memiliki sejumlah upaya menuju hal tersebut, melalui 4 program cepat tepat atau quick win.
Anindya membeberkan, program pertama adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) Gotong Royong di seluruh provinsi, dengan 256 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) eksisting di 25 provinsi.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie di Balai Kota Jakarta
Foto:
- Viva.co.id/fajar Ramadhan
Kedua, Kadin Indonesia juga memiliki program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Gotong Royong, dan yang ketiga adalah melakukan peningkatan kompetensi dan daya saing tenaga kerja migran Gotong Royong.
“Dan yang terakhir adalah program rumah layak huni dan terjangkau, yang dimulai dengan renovasi,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Anindya membeberkan, program pertama adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) Gotong Royong di seluruh provinsi, dengan 256 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) eksisting di 25 provinsi.