Kamis, 23 Oktober 2025 – 16: 48 WIB
Jakarta — Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berduka atas meninggalnya genius dalang tanah air, Ki Anom Suroto, pada Kamis, 23 Oktober 2025 Dalam legendaris asal Sukoharjo, Jawa Tengah, itu meninggal dunia pada usia 77 tahun.
Baca Juga:
Dalang Ki Anom Suroto Meninggal Dunia
Anies Baswedan dalam sebuah unggahan di media sosial Instagram, mengaku sedang berada di Jerman, dan menerima kabar berpulangnya Ki Anom Suroto dari istrinya– melalui sambungan telepon.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Pukul empat pagi waktu Jerman, telepon masuk dari Bu Vivi Anom. Kabar duka dikirimkan dari Solo, Ki Anom Suroto telah berpulang,” tulis Anies Baswedan.
Baca Juga:
Nenek Korban Ledakan Dahsyat di Cengkareng Meninggal Usai 2 Hari Lawan Luka Bakar 55 Persen
“Bangsa ini kehilangan salah satu master besar dunia pedalangan, dalang legendaris yang sepanjang hidupnya mendedikasikan diri untuk menjaga dan menghidupkan warisan budaya wayang kulit Purwa, seni yang menjadi ruang pendidikan ethical dan kebijaksanaan bagi banyak generasi,” sambungnya
Anies Baswedan unggah pertemuan terakhir dengan Ki Anom Suroto
Baca Juga:
Bocah di Brebes Tewas Tersambar Petir, Kepala-Leher Gosong
Anies mengenang sekitar sebelas hari lalu sempat menjenguk Ki Anom Suroto di kediamannya, di Solo, bersama sejumlah sejawat. Dalam unggahan tersebut, Anies mengunggah foto-foto pertemuan terakhir dengan master dalang tersebut.
“Saat itu beliau baru saja pulih dari opname di rumah sakit. Kami datang bersama Pak Rubiyanto dan Pak Bagir Mulachela, berdiskusi panjang dengan penuh semangat sebagaimana biasanya. Ibu Vivi Anom, istrinya, menjamu kami dengan soto buatannya sendiri, soto yang selalu beliau sajikan setiap kali kami berkunjung, lengkap dengan kerupuk gendar khas yang tak pernah absen dari meja makan. Kenangan itu kini terasa begitu hangat sekaligus mengharukan,” ungkapnya
Menurut Anies, Ki Anom Suroto adalah dalang yang mampu membuat setiap pagelaran wayang terasa hidup dan bernyawa. Hampir semua lakon pewayangan telah ia bawakan, namun kekuatannya terletak pada “pitutur-nya”, tutur kata yang mengandung nilai, nasihat, dan pandangan hidup.
“Ki Anom Suroto memiliki keleluasaan wawasan, kedalaman pandangan, dan panjangnya pengalaman. Kombinasi itulah yang membuat setiap lakon yang dibawakannya tidak hanya menghibur sebagai tontonan, tetapi juga bernilai, memberi tuntunan bagi siapa word play here yang menontonnya,” kata Anies
Halaman Selanjutnya
Baginya, kepergian Ki Anom Suroto meninggalkan duka mendalam bagi dunia seni dan kebudayaan Indonesia. Namun warisan karyanya akan terus hidup, menjadi inspirasi bagi siapa pun yang mencintai budaya dan negeri ini.














