Rabu, 24 Desember 2025 – 20:09 WIB
Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Heru Tjahjono mengapresiasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Tanggapan BGN Soal Makanan Ultra Proses untuk MBG
Ia menilai program tersebut memiliki niat dan tujuan strategis dalam membangun fondasi SDM unggul Indonesia masa depan.
Polri serahkan Buku Menu MBG Rasa Bhayangkara Nusantara kepada delegasi Prancis
Baca Juga:
Dukung Program MBG, Bappenas dan Perkebunan Kandangan Madiun Genjot Hilirisasi Susu
“Komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak dan ibu hamil, serta menekan angka stunting, adalah langkah yang tepat dan patut kita dukung bersama. Investasi di bidang kesehatan dan gizi anak adalah investasi yang paling fundamental bagi masa depan bangsa,” ujar Heru Tjahjono dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 24 Desember 2025.
Heru menambahkan Satgas MBG perlu difungsikan secara maksimal untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul seperti keracunan siswa, menu makanan yang kurang bergizi. Peran Satgas MBG dapat maksimal jika didukung anggaran yang memadai dan terkoordinir baik dengan semua stakeholder utamanya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda.
Baca Juga:
Wamen PPPA Veronica Tan: Program MBG Bukan Sekadar Bagi Makanan, Tapi Ubah Perilaku Anak Indonesia
Dapil Jatim VI yang diwakilinya, mencakup Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulung Agung, Kota Kediri dan Kota Blitar merupakan daerah dengan beragam karakteristik, termasuk daerah yang memiliki tantangan dalam hal gizi dan kesehatan.
Heru menyatakan, dalam beberapa bulan pelaksanaannya sejak Januari 2025, semangat MBG telah sampai ke daerah-daerah dan mulai dirasakan manfaatnya.
Heru mengutip data pravelensi stunting dari SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) tahun 2023 yang menunjukkan angka nasional sebesar 21,5 persen.
“Angka ini sudah turun signifikan, tetapi masih di atas ambang batas WHO yaitu 20 persen. Artinya, program seperti MBG yang terarah dan berkelanjutan mutlak diperlukan. Target untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen di tahun 2026 membutuhkan terobosan nyata, dan MBG berpotensi menjadi salah satu pilarnya,” katanya.
Meski demikian, politisi Partai Golkar ini juga bersikap kritis dan obyektif dengan menyoroti insiden yang sempat mengemuka.
“Kita tidak boleh menutup mata dengan beberapa kasus keracunan yang dialami siswa. Insiden ini adalah alarm keras bagi kita semua. Ini bukan soal untuk menghentikan program, tetapi justru menjadi momentum untuk memperkuatnya. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah hal yang non-negosiasi,” tegas Heru.
Halaman Selanjutnya
Heru Tjahjono memberikan masukan konstruktif untuk memastikan MBG berjalan efektif, aman, dan tepat sasaran.












