
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemangkasan pagu anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) berpolemik. Sejumlah pengelola dapur MBG di Kota Makassar hanya diberi pagu anggaran makanan MBG sebesar Rp6.500 per porsi. Padahal, pemerintah telah menetapkan anggaran MBG sebesar Rp10 ribu per porsi.
Pagu anggaran menu makanan MBG hanya Rp6.500 per porsi menjadi sorotan. Kualitas gizi makanan dengan anggaran hanya Rp6.500 per porsi pun diragukan.
Apalagi, program prioritas Presiden Prabowo Subianto awalnya diproyeksikan sebesar Rp15 ribu per porsi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Belakangan, pemerintah menurunkan anggarannya menjadi hanya Rp10 ribu per porsi.
Penurunan anggaran program MBG dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu dipertanyakan kualitasnya. Akankan kecukupan gizi terpenuhi dengan Rp10 ribu?
Kini, dengan pagu anggaran untuk pengelola dapur MBG yang hanya Rp6.500 per porsi, kualitas gizi makanan untuk mencapai target pemenuhan gizi anak semakin diragukan.
Sejumlah orang tua murid di sekolah yang ada di wilayah Tamamaung, Kota Makassar mengeluhkan kualitas menu MBG saat ini. Kualitasnya menurun dibanding masa awal pembagian makanan MBG.
Menanggapi pagu anggaran MBG yang hanya sebesar Rp6.500 per porsi atau per anak, Pengelola Dapur Yayasan Tangan Fatimah Bekerja yang menjadi mitra MBG, HM Arifin Gassing blak-blakan soal anggarannya.
Dilansir dari Palopo Pos (Grup FAJAR), Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), HM Arifin Gassing kepada wartawan Jumat (26/9/2025) menilai kebijakan pembatasan belanja Rp6.500 per anak bertolak belakang dengan arahan Presiden.
Tautan Sumber