Diterbitkan 19 Oktober 2025


Berlangganan

Jutaan demonstran berkumpul di seluruh penjuru KITA pada hari Sabtu untuk memprotes Presiden Donald Trump dan pemerintahannya, dengan banyak yang menyatakan adanya ancaman terhadap demokrasi, kebebasan berpendapat dan lingkungan hidup karena turun ke jalan.

Salah satu penyelenggara, American Civil Liberties Union (ACLU), mengatakan 7 juta orang hadir dalam lebih dari 2.500 unjuk rasa “Tanpa Raja” yang diselenggarakan di 50 negara bagian.

Titik berkumpul utama mencakup kota-kota dari Los Angeles dan Chicago hingga New York dan ibu kota negara Washington, DC, serta sekitarnya.

Bob McCann, seorang warga komunitas pensiunan yang membantu menyelenggarakan salah satu demonstrasi, mengatakan motivasinya adalah untuk melawan “seorang presiden yang mengaku sebagai raja.”

“Kami memiliki Konstitusi, bukan raja,” kata McCann, yang berusia 101 tahun milik Donald Trump, kepada Anadolu. “Kami di sini hari ini untuk menunjukkan aksi tanpa kekerasan dan dengan cinta terhadap negara kami dan cinta untuk semua orang.”

Jill Landsberg mengatakan pemerintahan Trump bertindak bertentangan dengan Konstitusi AS, termasuk Amandemen Pertama.

“Saya di sini karena saya berusia 83 tahun, dan sepanjang hidup saya, saya merasa senang dan mendapat hak istimewa untuk memprotes tindakan pemerintah kita yang tidak konstitusional atau yang cenderung membatasi hak kebebasan berpendapat kita. Dan sayangnya, ini adalah salah satu saat-saat seperti itu,” katanya, menunjuk pada pengerahan militer ke kota-kota di Amerika.

Terry, 81 tahun, berpendapat bahwa tindakan Trump mengikis check and balances dalam pemerintahan.

“Kami di sini kembali memperjuangkan demokrasi. Kami memprotes otoritarianisme. Kami menyerukan perdamaian dan cinta kasih serta kebebasan berpendapat dan tidak adanya raja,” katanya.

Bagi Michael Walsh, yang pernah bekerja di Badan Perlindungan Lingkungan (EPA), kekhawatiran utamanya adalah pembatalan perlindungan lingkungan oleh pemerintahan Trump dan upaya untuk melemahkan peran badan tersebut dalam memerangi perubahan iklim.

“Kami di sini untuk mendukung pekerjaan yang dilakukan EPA dan pekerjaan yang masih harus dilakukan, khususnya saat ini, dalam menangani perubahan iklim, yang merupakan krisis global yang nyata,” katanya.

Tautan Sumber