Chaos on an easyJet flight as a man shouted bomb threats and “Death to Trump,” forcing an emergency landing in Glasgow. Representational Image. Photographer: Jason Alden/Bloomberg

Seorang penumpang di atas pesawat EasyJet dari London ke Glasgow memaksa pendaratan darurat pada Minggu pagi (27 Juli) setelah diduga berteriak bahwa ia memiliki bom dan mengancam Presiden AS Donald Trump, menurut New York Post. Penerbangan, membawa lusinan penumpang, bertemu dengan polisi pada saat kedatangan di Bandara Glasgow Skotlandia sekitar jam 8: 20 pagi

Penumpang teriakan ancaman, menyebutkan Trump

Cuplikan saksi mata menangkap pria itu-diidentifikasi hanya sebagai anak berusia 41 tahun-yang mengacaukan “Allahu Akbar,” dan, “Saya akan mengebom pesawat! Kematian ke Amerika! Kematian bagi Trump!” Tersangka dilaporkan mulai membuat ancaman setelah meninggalkan kamar mandi, mendorong alarm di atas kapal.

Trump hanya satu jam perjalanan di lapangan golf Turnberry -nya.

Penumpang pahlawan turun tangan

Rekan -rekan pelancong dengan cepat menundukkan pria itu. Penumpang kemudian menahan pria itu sampai pesawat mendarat dengan aman.

Polisi: Tidak ada bahan peledak yang ditemukan

Polisi Skotlandia mengkonfirmasi penangkapan dalam sebuah pernyataan hari Minggu. “Kami menerima laporan tentang seorang pria yang menyebabkan gangguan pada penerbangan yang tiba di Glasgow sekitar jam 8: 20 pagi pada hari Minggu, 27 Juli 2025 Petugas naik pesawat pada saat kedatangannya dan seorang pria berusia 41 tahun ditangkap dan tetap ditahan. Penyelidikan terus berlanjut.”

Para pejabat menambahkan bahwa tidak ada bahan peledak yang ditemukan di pesawat dan tidak ada indikasi ancaman yang lebih luas kepada publik.

EasyJet, pejabat kontra-terorisme merespons

EasyJet mengkonfirmasi insiden itu dan memuji kru atas tanggapan mereka. “Penerbangan Ezy 609 dari Luton ke Glasgow pagi ini bertemu dengan polisi pada saat kedatangan di Glasgow, di mana mereka naik pesawat dan melepas penumpang karena perilaku mereka di atas kapal,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

“Keselamatan dan kesejahteraan pelanggan dan kru kami selalu menjadi prioritas tertinggi EasyJet,” tambah maskapai ini, mencatat bahwa kru dilatih untuk menilai dan menangani situasi seperti itu dengan cepat.

Petugas kontra-terorisme sekarang menilai insiden tersebut, termasuk video clip yang tidak diverifikasi yang beredar online tak lama setelah pendaratan. Pihak berwenang mengkonfirmasi video ini sedang ditinjau sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung.

Tautan sumber