Rabu, 30 Juli 2025 – 00: 02 WIB

Jakarta, Viva — Sekitar 220 kepala keluarga (KK) atau 730 jiwa tinggal di atas makam tua di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Baca juga:

Peringatan Waspada Tidal wave Berlaku di Negara Bagian AS Pasca Gempa Rusia

“Tercatat sekitar 220 KK tinggal di sini,” kata Ketua Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas Muhaimin di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa.

Mereka bukan hanya warga ber-KTP Jakarta Timur, tapi juga ada dari luar Jakarta, seperti Bekasi dan Jakarta Utara. “Total ada sekitar 730 jiwa, termasuk anak-anak dan orang tua,” katanya.

Baca juga:

BMKG Imbau Warga Pesisir Jauhi Pantai Waspada Tidal Wave Imbas Gempa Rusia

Ketua TPU Kebon Nanas, Muhaimin di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jaktim

Permukiman ilegal itu berdiri di atas area pemakaman Buddha atau pemakaman China yang sebagian makamnya sudah dikremasi atau dipindahkan.

Baca juga:

Helikopter Militer Bundeswehr Jatuh ke sungai di Jerman Timur, 2 Prajurit Tewas dan Satu Hilang

“Di sini itu pemakaman Buddha, pemakaman China. Beberapa memang sudah dipindahkan rangkakannya, ada juga yang dikremasi. Tapi ada juga yang masih aktif,” ujar Muhaimin.

Menurut Muhaimin, makam -makam di lokasi telah ada sejak 1890 hingga kemungkinan tertinggi bahwa ahli waris atau keturunan mereka telah pindah dan tidak lagi ziarah.

“Keluarganya kemungkinan keturunannya jauh. Karena makam ini kan adanya kita cek dari tahun 1890 sudah ada dimakamkan di sini,” katanya.

Ada kemungkinan bahwa keturunannya telah pindah atau telah kedaluwarsa sehingga mereka jarang berkunjung. “Ada beberapa yang telah ditransfer,” katanya.

Sebagian lahan yang sudah tidak digunakan oleh pemilik lama itu kini dipakai ulang untuk system pemakaman baru, baik untuk umat Muslim maupun Kristen.

Namun, area tersebut kini justru dikuasai oleh ratusan warga yang membangun permukiman liar.

“Kejadiannya memang sudah lama, sebelum saya bertugas. Tapi sekarang kami mulai lakukan penertiban, supaya tidak ada bangunan baru lagi,” katanya.

Di tengah keterbatasan lahan pemakaman di Jakarta, keberadaan permukiman di atas makam menjadi perhatian serius. Penertiban pun terus dilakukan secara bertahap agar lahan pemakaman tidak terus disalahgunakan.

“Di bawah sana itu kebetulan saya sendiri bertugas di sini efektif, baru menjalankan tugas baru dua bulan. Kejadiannya memang sudah seperti ini. Tapi kita tertibkan untuk pencegahan jangan sampai ada bangunan kembali,” ujar Muhaimin.

Sebelumnya diberitakan, aksi mesum sepasang muda-mudi di location Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, viral di sosial media dan memicu keresahan warga sekitar.

Dalam video yang beredar, pasangan tersebut tertangkap basah sedang berbuat tak senonoh di location makam pada Minggu 27 Juli 2025

Lokasi kejadian berada di blad 17, salah satu location yang sedang dikembangkan sebagai lahan baru. Wilayah ini rawan karena terdapat banyak bangunan phony dan akses masuk yang tidak terkendali.

Bahkan, pengawasan di location tersebut belum sepenuhnya ideal karena luasnya wilayah pemakaman mencapai sekitar 17 hektare. (Ant)

Halaman Selanjutnya

“Keluarganya kemungkinan keturunannya jauh. Karena makam ini kan adanya kita cek dari tahun 1890 sudah ada dimakamkan di sini,” katanya.

Tautan sumber